Mantap, Unggulkan Wisata Edukasi dan Buatan, Desa Dayun Masuk 50 Besar ADWI 2022

  • Oleh : Naomy

Minggu, 21/Agu/2022 15:49 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat berada di salah satu desa di Siak Menparekraf Sandiaga Uno saat berada di salah satu desa di Siak

 

SIAK (BeritaTrans.com) -  Mantap, Wisata edukasi berbasis alam dan buatan yang ditopang produk kreatif serta ragam seni budaya membawa Desa Wisata Dayun di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. 

Baca Juga:
Menparekraf: Ekonomi Berkelanjutan Jadi Kunci Pariwisata Indonesia Sebagai Destinasi Global

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kreativitas dan komitmen kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Dayun dan Pemerintah setempat (Kabupaten Siak) hingga menjadikan desa ini sebagai destinasi unggulan yang mengusung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. 

"Akhirnya saya hadir di Kabupaten Siak dan inilah desa wisata yang menunjukkan paket komplit, yang mampu memberikan dampak pada kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja," ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Dayun dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Siak, Riau, Sabtu (20/8/2022). 

Baca Juga:
Menparekraf: BaliSpirit Festival 2024 Perkuat Indonesia sebagai Destinasi Wellness Tourism Dunia

Keberadaan embung buatan seluas 6.000 m2 dengan kedalaman 1,5 hingga 2 meter menjadi cikal bakal pengembangan pariwisata berbasis edukasi di Desa Wisata Dayun. 

Embung ini awalnya difungsikan sebagai sumber air guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Dayun dan Siak.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

Seiring karhutla yang menurun pada tahun 2019, kawasan ini kemudian sedikit terbengkalai. Namun dengan ide dan kreativitas serta kolaborasi pemerintah setempat bersama masyarakat didukung dunia usaha, akhirnya kawasan ini direvitalisasi di tahun 2021 hingga kemudian menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Siak yang memberikan manfaat terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha di kalangan masyarakat. 

"Kini setiap harinya, terutama di akhir pekan, banyak wisatawan bahkan dari luar Kabupaten Siak datang berkunjung. Mereka menikmati berbagai atraksi buatan yang dihadirkan. Mulai dari ragam atraksi outbound, wisata air, mural dayun, camping ground, juga flying fox," bebernya. 

Di sini wisatawan juga dapat berziarah ke Makam Tuk Antan Berdarah Putih atau Khalifah Kholil. Tuk Antan Darah Putih adalah seorang tokoh asli Kampung Dayun yang dihormati hingga sekarang. 

Sebagai kawasan wisata yang cukup luas, Desa Wisata Dayun juga berkembang sebagai sentra ekonomi kreatif. 

Di sana wisatawan dapat menikmati berbagai ragam budaya dari kelompok seni setempat seperti Tari Olang-Olang. 

Dinamakan Tari Olang-Olang karena tarian ini mengungkapkan seekor burung elang yang menyerupai seorang putri kayangan yang bertemu dengan seorang pemuda hingga mereka jatuh cinta.

Selain itu juga ada kesenian Silat Pangean yang merupakan seni bela diri yang termasuk dalam kategori silat dan diwariskan secara turun-temurun oleh warga Desa Dayun. Selain untuk bela diri, silat ini juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan Melayu Riau di Siak, dan acara kebudayaan lainnya.

Keberadaan embung selain sebagai destinasi wisata juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat juga wisatawan untuk dapat menjaga alam dan menjaga terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 

"Desa wisata ini awalnya merupakan embung yang menjadi sumber air untuk kebakaran hutan tapi Allah membuka peluang usaha. Kita lihat (Desa Wisata Dayun) kini dikunjungi ratusan warga, anak-anak sekolah, membawa begitu banyak berkah," kata Sandiaga. 

Desa Wisata Dayun juga dikenal dengan budidaya semangka yang kemudian banyak dijadikan makanan olahan seperti brownies semangka, keripik semangka, sirop semangka, dan lainnya. 

Selain itu, bentuk buah semangka oleh masyarakat juga dijadikan ide dalam menghadirkan fesyen batik motif semangka. 

Sama seperti keberadaan embung, dihadirkannya kebun semangka juga sebagai sarana edukasi untuk mencegah terjadinya karhutla. Karena pemeliharaan buah semangka mengharuskan para petani untuk melakukan pengecekan setiap hari di lahan kebun sekaligus memantau terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sekitar lokasi. 

"Saya terus mendorong kawasan embung terpadu ini dapat terus berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi menampilkan pariwisata berbasis masyarakat berkelanjutan. Ini menjadi semangat bukan Indonesia membangun desa tapi desa yang membangun Indonesia, yang memberi inspirasi bagi kita semua," imbuhnya.

Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi pada Menparekraf Sandiaga Uno yang datang langsung dan mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Kabupaten Siak. 

Dia berharap masuknya Desa Wisata Dayun dalam 50 besar ADWI 2022 meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Siak dan berdampak pada minat kunjungan wisatawan. 

"Motivasi kami mengembangkan kampung wisata di Siak adalah salah satu cara dalam upaya kami meningkatkan ekonomi. Terlebih mulai 24 Agustus 2022 akan dimulai kembali penerbangan langsung dari Kuala Lumpur (Malaysia Airlines) ke Pekanbaru dan juga Scott dari Singapura. Semoga terus bertambah kunjungan wisatawan mancanegara sehingga dapat memberikan dampak pada perekonomian masyarakat," ungkap Syamsuar. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Siak, Alfedri; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat; serta jajaran Forkopimda dari Kabupaten Siak. 

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno,  Staf Khusus Bidang Pengaman Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso; serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua. (omy)