Arab Saudi Siap Kirim Astronaut Perempuan ke Luar Angkasa pada 2030

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 23/Sep/2022 16:30 WIB
Pangeran Sultan bin Salman menceritakan pengalamannya sebagai orang Arab dan Muslim pertama yang menjelajah ke luar angkasa pada 1985 dalam Konferensi Luar Angkasa Global di Abu Dhabi, pada 8 Maret 2016. (Foto: AP/Aya Batrawy) Pangeran Sultan bin Salman menceritakan pengalamannya sebagai orang Arab dan Muslim pertama yang menjelajah ke luar angkasa pada 1985 dalam Konferensi Luar Angkasa Global di Abu Dhabi, pada 8 Maret 2016. (Foto: AP/Aya Batrawy)

BeritaTrans.com - Arab Saudi, pada Kamis (22/9), mengatakan akan meluncurkam program pelatihan khusus dengan tujuan mengirim astronaut-astronautnya sendiri – termasuk astronaut perempuan – ke luar angkasa, pada tahun depan.

Negara kerajaan itu secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 yang luas untuk merombak perekonomian dan mengurangi ketergantungannya pada minyak.

Baca Juga:
Menhub Hadiri Diskusi ICAO Tingkat Menteri di Arab Saudi

Visi 2030, yang diperjuangkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, juga menyerukan integrasi lebih besar bagi perempuan ke dalam angkatan kerja di negara Muslim konservatif itu.

Pada tahun 2018, Arab Saudi telah mencabut larangan mengemudi kendaraan bagi perempuan, yang sudah diberlakukan puluhan tahun.

Baca Juga:
Lion Air Segera Buka Penerbangan Umrah dari Yogyakarka ke Saudi

Komisi Luar Angkasa Arab Saudi dalam sebuah pernyataan mengatakan “Program Astronaut Arab Saudi, yang merupakan bagian integral dari Visi 2030 yang ambisius, akan mengirim astronaut Arab Saudi ke luar angkasa untuk membantu melayani umat manusia secara lebih baik.”

“Salah seorang astronaut nantinya adalah perempuan Arab Saudi, yang misinya ke luar angkasa akan mewakili sejarah pertama bagi kerajaan ini,” tambah pernyataan itu.

Baca Juga:
Arab Saudi Akan Borong 78 Pesawat Boeing

Orang Arab atau Muslim pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman dari Arab Saudi. Ia merupakan saudara tiri putra mahkota, seorang pilot Angkatan Udara, dan bagian dari tujuh anggota awak misi Discovery NASA pada tahun 1985. Ia menjabat sebagai kepala Komisi Luar Angkasa Arab Saudi dari tahun 2018-2021, dan kini ditunjuk menjadi penasehat Raja Salman.

Negara-negara tetangga Arab Saudi, seperti Uni Emirat Arab (UEA), juga memiliki program luar angkasa terkemuka di dunia Arab setelah meluncur satelit ke orbit Mars pada Februari 2021. UEA juga berencana meluncurkan pesawat penjelajah bulan pertamanya pada November mendatang.

Jika misi tersebut berhasil, UEA dan Jepang – yang akan menyediakan pendaratan – akan bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia dan China sebagai negara-negara yang berhasil menempatkan pesawat ruang angkasa di permukaan bulan. (ny/Sumber:VOAIndonesia)