Kemenhub Siapkan SOP Angkutan Lintas Batas Negara Kupang-Dili

  • Oleh : Naomy

Selasa, 11/Okt/2022 06:07 WIB
Persiapan membuat SOP ALBN Kupang-Dili Persiapan membuat SOP ALBN Kupang-Dili


KUPANG (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan pada 19 Juli 2022 yang lalu telah menandatangani MoU on Cross Border Movement of Commercials Buses and Coaches Between Indonesia and Timor Leste.

MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI dan Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste. 

Baca Juga:
Sesditjen Hubdat Bersama Komisi V DPR Tinjau Terminal Tipe A Purboyo

Saat ini untuk mempersiapkan kehadiran layanan angkutan rute Kupang-Dili tengah dilakukan penyusunan standard operating procedures (SOP) yang akan dijadikan pedoman dalam implementasi MoU tersebut antara kedua belah pihak. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh hadir dalam acara pembahasan SOP dan persiapan uji coba operasional bus AntarLintas Batas Negara yang akan dioperasikan DAMRI dengan rute Kupang-Dili di Hotel Sotis Kupang pada Senin (10/10/2022).

Baca Juga:
Animo Masyarakat Tinggi, Ditjen Hubdat Siapkan 722 Bus dan 30 Truk untuk Mudik Gratis Lebaran 2024

“Hari ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Indonesia dan Timor Leste sudah bersepakat bahwa akan membuka lintas batas negara antara Kupang dan Dili sebagai representasi Indonesia dan Timor Leste. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh MoU bapak Menteri Perhubungan pada Juli lalu. Hari ini kami membahas detil SOP nanti akan seperti apa dan telah disepakati oleh kedua belah pihak,” jelas Amirulloh.

Kehadiran angkutan lintas batas negara (ALBN) dari wilayah Indonesia yakni Kupang, NTT menuju Dili di wilayah Timor Leste merupakan bagian kerja sama RI – Timor Leste di bidang transportasi.

Baca Juga:
Ditjen Hubdat Sosialisasi Peraturan Uji Berkala

“Hari ini juga akan dilakukan uji coba bersama rekan-rekan dari Timor Leste dan kita akan melihat di titik mana yang akan menjadi tempat pemberhentian penumpang. Ini sangat penting karena jarak tempuhnya cukup jauh, lebih dari sembilN jam, di mana menurut aturan kalau sudah mengendarai lebih dari empat jam, maka pengemudi harus beristirahat dan/atau operator harus menyediakan pengemudi cadangan. Nanti akan kita lihat titik titik mana yang dapat disediakan tempat istirahat,” papar Amirulloh.

Menurutnya, kedekatan emosional dan nilai historis hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste juga dapat memperlancar kehadiran ALBN ini.

“Timor Leste menyatakan bahwa pada November 2022 akan datang armada bus tersebut ke Timor Leste dan kita berupaya sesegera mungkin angkutan lintas batas negara ini beroperasi. Harapannya dengan beroperasinya angkutan ini maka hubungan kedua negara semakin baik lagi dan masyarakat saya yakin masih ada ikatan emosional atau bahkan ikatan keluarga yang juga perlu didukung dengan kehadiran sarana transportasi,” jabarnya.

Dia menjelaskan, ALBN yang akan beroperasi ini telah disepakati memiliki standar pelayanan minimum.

“Mohon dukungan dari masyarakat di Kupang khususnya, NTT pada umumnya. Dengan tersedianya angkutan ini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat membantu mobilitas masyarakat Indonesia yang akan ke Timor Leste,” pungkasnya.

Turut hadir sebagai perwakilan dari Timor Leste yaitu Gaspar de Araujo selaku Direktur Jenderal Transportasi & Komunikasi Kementerian Transportasi & Komunikasi Timor-Leste. (omy)