699 Jiwa Masih Bertahan di Pengungsian Pascaerupsi Gunung Semeru

  • Oleh : Bondan

Selasa, 06/Des/2022 22:05 WIB
Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Foto: PVMBG Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Foto: PVMBG

JAKARTA (BeritaTrans.com) -- Dua hari pascaerupsi Gunungapi Semeru, atau Selasa (6/12/2022), para pengungsi mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing. Hingga saat ini, masih ada 699 warga yang masih bertahan di pengungsian, karena jarak tempat tinggal mereka berada pada zona merah.

Erupsi Gunungapi Semeru yang ditandai dengan adanya Awan Panas Guguran (APG) hingga sejauh 19 kilometer telah berdampak di lima desa di empat kecamatan. Desa yang terkena dampaknya yakni Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Sumberwuluh dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro serta Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.

Baca Juga:
Kemenko PMK: Mitigasi Bencana Salah Satu Program Prioritas Tahun 2023

Sementara itu, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 29 ekor ternak mati, 71 hektar lahan pertanian terdampak, 2 unit jembatan terdampak, 3 kilometer ruas jalan terdampak, 1 fasilitas pendidikan terdampak dan 4 tempat ibadah terdampak.

Erupsi Gunungapi Semeru masih berlangsung hingga hari ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada pukul 05.02 WIB telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak (± 4076 m di atas permukaan laut).

Baca Juga:
Aktivitas Masyarakat Kembali Normal Pascabanjir Pati

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik.

Gunungapi Semeru telah dinaikkan statusnya menjadi Level IV atau 'Awas' sejak Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB. Oleh sebab itu, direkomendasikan kepada seluruh masyarakat agar Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga:
92 Rumah Warga Tanimbar Rusak Pascagempa M7,5

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 Km dari puncak.

Lebih lanjut, PVMBG juga meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Dan)