Optimalkan Program Tol Laut di Kepulauan Riau, Ditjen Hubla Sosialisasi Aplikasi Sitolaut di Pelabuhan Kijang

  • Oleh : Naomy

Rabu, 14/Des/2022 15:06 WIB
Kepala KSOP Kijang Yuserizal Kepala KSOP Kijang Yuserizal

 

KIJANG (BeritaTrans.com) – Menjelang pelaksanaan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus fokus optimalisasi program Tol Laut. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Sosialisasi Sitolaut di Pelabuhan Patimban

Salah satunya dengan mensosialisasikan Aplikasi SItolaut (Sistem Informasi Tol Laut) kepada seluruh stakeholder di Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Selasa (13/12/2022).

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang diwakili Pengawas Keselamatan Pelayaran, Rudy Sugiarto yang didampingi Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kijang Yuserizal mengatakan, sosialisasi Aplikasi Sitolaut sangat penting dalam meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan stakeholder penyelenggaraan program tol laut termasuk di lintasan Indonesia Barat seperti Kepulauan Riau untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dan pengusaha lokal dalam menggunakan Tol Laut.

Baca Juga:
Kemenhub Gelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat BST KLM dan Bagikan Gratis 333 E-Pas Kecil di Wilayah Bintan

“Sosialisasi Aplikasi Sitolaut perlu dilakukan secara terus menerus guna memperkuat koordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengoptimalisasi muatan barang kapal tol laut sehingga berdampak mudahnya masyarakat di Kepulauan Riau untuk memanfaatkan tol laut,” kata Rudy.

Menurut Rudy, Aplikasi Sitolaut merupakan sistem terpadu bersama berbagai instansi pemerintah dan swasta dalam menjamin terlaksananya tujuan dari program tol laut yang merupakan program prioritas nasional saat ini.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Kawal Distribusi Minyak Goreng Curah dan Gula di Kupang

Dengan menggunakan Aplikasi Sitolaut dapat diketahui jadwal kapal dan proses mulai dari pemesanan barang, pengiriman, harga barang dan freight container, tanggal penutupan container hingga estimasi kapal tiba sehingga barang yang dikirim dapat cepat sampai di pelabuhan tujuan.

  “Jadi tol laut bukanlah milik Kementerian Perhubungan sendiri melainkan semua Institusi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah yang mendapat amanat untuk mendukung dan mensukseskan program tol laut di Indonesia,” urainya.

Dia berharap, melalui Sosialisasi ini, para pengusaha dan pengguna Tol Laut di Kabupaten Bintan ke depan akan memanfaatkan aplikasi Sitolaut  guna memudahkan mereka dalam proses pengiriman, mulai dari Registrasi sampai cara pemesanan barang hingga kontainer tiba di Pelabuhan Sri Bayintan Kijang. 

"Untuk Pelabuhan Sri Bayintan Kijang saat ini termasuk Trayek Tol Laut T-3, yang meliputi Pelabuhan Tanjung Priok –Patimban - Kijang –Letung - Tarempa –  Pulau Laut - Selat Lampa –Subi –Serasan –Midai - Patimban –Tanjung Priok,” imbuh dia.

Selanjutnya, Rudy juga mengatakan, untuk mengoptimalkan program tol laut tidak mungkin dilakukan sendirian oleh Kementerian Perhubungan Laut cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut saja tetapi dibutuhan peran aktif semua pihak terutama Pemerintah Daerah terutama untuk optimalisasi muatan balik guna mendongkrak potensi daerah yang bernilai jual untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kami berharap, dengan menggunakan Aplikasi Sitolaut ke depan masyarakat di Kepulauan Riau akan mendapatkan keuntungan lebih besar karena dari segi tarif yang lebih murah untuk pengiriman rute Pelabuhan Patimban – Pelabuhan Kijang dan sebaliknya,” ujar Rudy.

Pada kesempatan tersebut, Kepala KSOP Kelas III Kijang Yuserizal mengatakan, adanya program tol laut merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan bagi para pelaku ekonomi di Kabupaten Bintan. 

Untuk itu, pihaknya, sangat mendorong bila ada Koperasi, BUMD atau Bumdes yang akan memanfaatkan peluang usaha pada program tol laut sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bintan.

“Kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan dapat secara aktif mendorong para pelaku ekonomi untuk dapat memanfaatkan aplikasi Sitolaut ini, sehingga program pemerintah ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuh Yuserizal.

Sebagai informasi, Pemerintah menyelenggarakan Program Tol Laut dengan tujuan menurunkan disparitas harga di wilayah 3TP, serta menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting), konektivitas transportasi laut, melayani distribusi barang ke wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP), membangkitkan perekonomian daerah 3TP, memberi peluang kepada pelaku usaha di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP), menjaga ketersediaan barang di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP) serta menggali potensi unggulan daerah yang bisa didistribusikan ke luar daerah.

Sedangkan beberapa hambatan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan program tol laut saat ini antara lain masih adanya keterbatasan Jaringan Internet di wilayah T3P sehingga para pelaku usaha di daerah kesulitan mengakses aplikasi sitolaut, keterbatasan jumlah kontainer dan jumlah armada, fasilitas bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan pada wilayah T3P yang kurang memadai. 

Kurangnya ketersediaan BBM bersubsidi, dan peran Pemda yang belum optimal dalam pemanfaatan komiditi unggulan sebagai muatan balik kapal tol laut. (omy)