Mengintip Kesiapan Operator Kapal Penyeberangan dan PO Bus Jelang Angkutan Lebaran 2023

  • Oleh : Naomy

Rabu, 15/Mar/2023 15:52 WIB
Diskusi Forwahub jelang Angkutan Lebaran Diskusi Forwahub jelang Angkutan Lebaran


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jelang angkutan lebaran 2023, operator kapal penyeberangan dan PO bus mulai bersiap-siap.

Pemudik berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) diprediksi akan mencapai 123 juta orang akan melakukan mudik lebaran. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Yuk intip, apa saja kesiapannya.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Pupadewi memaparkan, pada angkutan lebaran tahun ini pihaknya akan mengoperasikan delapan lintasan di sembilan cabang. 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

"ASDP juga akan menyiapkan 51 dermaga dan 225 armada kapal untuk angkutan lebaran 2023," jelas Ira dalam diskusi Forwahub bertajuk "Kesiapan Operator Transportasi Hadapi Mudik Pascapandemi", di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Adapun lintasan penyeberangan paling favorit kata dia, adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk, Sulawesi-Kalimantan dan Sumatera, lalu Ajibata-Ambarita di Danau Toba juga itu masuk.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Dalam angkutan lebaran tahun ini, menurutnya, ada beberapa hal perlu diketahui oleh masyarakat sebelum mudik dengan kapal penyeberangan. 

Pertama, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pengguna jasa bisa melakukan pembelian tiket via Aplikasi Ferizy khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk

"Kedua, tiket juga sudah mulai dipesan sejak H-60 keberangkatan. Kemudian ketiga, calon penumpang wajib bertiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan," urainya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Indonesia National Ferryownes Association (INFA), JA Barata mengungkapkan, ada permasalahan yang perlu diantisipasi pada masa angkutan Lebaran 2023, salah satunya agar masyarakat tidak berfokus untuk menyeberang pada malam hari. 

Menurut dia perlu sosialisasi agar calon penumpang menyeberang di siang hari.

"Mudah-mudahan dengan sistem online ticketing mampu mengatur, sehingga tidak terjadi konsentasi pada waktu yang bersamaan," kata dia. 

Sementara, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan mengatakan, pada mudik tahun ini diharapkan masyarakat bisa beralih menggunakan angkutan umum seperti bus. 

Dia melihat, meskipun pemerintah menginginkan masyarakat naik angkutan umum seperti bus, tetapi nyatanya banyak yang menggunakan kendaraan pribadi. 

Ditambahkannya, pada dasarnya armada bus telah siap beroperasi pada masa angkutan lebaran. Karena, bus-bus anggotan IPOMI saat ini merawat kendaraan secara rutin dan selalu lolos uji kelaikan atau KIR. 

"Kami naikan utilisasi saat angkutan lebaran. Mobil cek juga. Namun ada kawan-kawan meng-hire bus tambahan pariwisata. Kalau kurang lebih secara total kesiapan armada dari Sumatera hingga Jawa 113 ribu secara total," tutur dia. (omy)