Ditjen Hubud Dukung Pengujian BioAvtur Pesawat

  • Oleh : Naomy

Kamis, 27/Jul/2023 06:44 WIB
Monitoring pengujian bioavtur Monitoring pengujian bioavtur


TANGERANG (BeritaTrans.com) - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemejterian Perhubungan diwakili oleh Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Capt. M. Mauludin menyambut baik "2023 Bioavtur Testing on Engine Test Cell of GMF di Gedung Garuda Maintenance Facilities (GMF), Tangerang, Rabu (26/7/2023).
 
Mauludin mengapresiasi GMF dan seluruh kementerian/lembaga serta stakeholder yang terlibat pada program pengembangan bahan bakar bioavtur ini. 

"Kita apresiasi dedikasi dan kerja kerasnya yang konsisten hingga pada hari ini berhasil melakukan uji produksi bioavtur yang juga telah melalui uji laboratorium, pengujian statik test pada test cell dan pengujian ground test dan flight test pada pesawat CN235 registrasi militer," ujarnya.

Baca Juga:
Tingkatkan Keselamatan Penerbangan, INACA dan Airbus Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi bagi Pilot

Pengujian statik test ini dilaksanakan untuk persiapan ground test dan flight test pada pesawat komersial Boeing 737-800 yang dioperasikan Garuda Indonesia. 

Seperti diketahui, Indonesia telah berkomitmen menjalankan upaya mitigasi perubahan iklim dan penurunan emisi. 

Baca Juga:
Capital A dan Garuda Indonesia Group Jajaki Kerja Sama Berbasis Value Layanan Komersial dan Logistik di Wilayah Asean

Pada sektor transportasi udara, Ditjen Hubud ikut berperan aktif dalam memenuhi komitmen tersebut melalui penyusunan regulasi, keterlibatan dalam diskusi strategis pada tingkat kelompok kerja di International Civil Aviation Organization (ICAO), dan juga berupaya mengimplementasikan kebijakannya.

Tahun 2021, Ditjen Hubud berkolaborasi dengan stakeholder industri aviasi untuk memformulasikan dokumen State Action Plan Penurunan Emisi Karbon di Sektor Penerbangan revisi ke 3 yang disampaikan kepada ICAO. 

Baca Juga:
GMF Serahkan Hasil Modernisasi Pesawat Hercules C-130H ke Kemenhan

"Kami menyadari bahwa pengembangan bioavtur merupakan isu strategis. Terlihat dari meningkatnya kolaborasi antar berbagai organisasi dan industri penerbangan," ucap dia.

Menurut Mauludin, Ditjen Hubud akan terus memberikan dukungan untuk pengembangan bioavtur ini dan merasa bangga dengan progress yang telah dicapai.
 
"Pekerjaan rumah kita masih cukup banyak dalam mewujudkan produksi massal dan implementasi Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia, namun demikian kami percaya, dengan upaya yang serius, Indonesia akan mampu berkontribusi menjadi penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangka penurunan emisi karbon dari aktifitas penerbangan," tegasnya.

Adapun pihak-pihak yang berkolaborasi dalam kegiatan ini diantaranya Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina, PT Garuda Indonesia, GMF, BPDPKS, ITB dan pihak lainnya. (omy)