Pelindo jasa Maritim dan Anak Usahanya Jaga Kinerja Peralatan Pelabuhan

  • Oleh : Ahmad

Minggu, 06/Agu/2023 18:07 WIB
foto:istimewa/SPJM/Pelindo foto:istimewa/SPJM/Pelindo

MAKASSAR (BeritaTrans.com) – Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) bagian dari Pelindo Group mencatat pertumbuhan yang baik untuk kinerja MTTR atau Mean Time To Repair dalam kurun waktu Semester 1 Tahun 2023.

SPJM adalah subholding Pelindo yang salah satu layanan jasanya di sektor peralatan berupa penyediaan peralatan pelabuhan, pemeliharaan (maintenance), dan kerja sama manufaktur peralatan.

Baca Juga:
Sukses Angkutan Laut Lebaran 2024, KSOP Utama Tanjung Priok Gelar Penutupan Bersama Stakeholder di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok

Kinerja MTTR terealisir di atas RKAP sd Juni 2023 lalu disebabkan karena waktu untuk perbaikan kerusakan alat yang ada di pelabuhan oleh dua anak usaha SPJM yaitu PT Jasa Peralatan pelabuhan Indonesia atau yang dikenal dengan JPPI, dan anak usahanya yang berbasis di Makassar, yaitu PT Equiport Inti Indonesia atau EII, lebih cepat sehingga kesiapan alat juga semakin tinggi.

Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar, Sekretaris Perusahaan SPJM mengatakan, “Kinerja MTTR ini dapat dilihat dari penurunan waktu perbaikan jika terjadi kerusakan pada alat-alat pelabuhan.”. dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/8/2023).

Baca Juga:
H+12 Lebaran 2024, Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Penumpang Naik dan Turun di Pelabuhan Timur Indonesia

Dalam konteks pemeliharaan alat bongkar muat petikemas, MTTR akan mengukur berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperbaiki alat bongkar muat petikemas setelah terjadi kerusakan atau masalah. Pelabuhan yang mumpuni membutuhkan dukungan peralatan yang juga mumpuni. Efektif tidaknya layanan di terminal, sangat dipengaruhi salah satunya oleh kesiapan kapasitas terpasang dari peralatan yang ada. 

Jika pada RKAP target penyelesaian adalah 5 jam, maka yang tercapai adalah MTTR lebih kecil atau hanya sebesar 2,79 dari target RKAP yaitu 5,00. Hal ini tidak terlepas dari upaya dan kerja keras jajaran anak Perusahaan SPJM yang sangat solid.

Baca Juga:
Tingkatkan Kapasitas Bongkar Muat Curah Kering, Pelindo Tambah 2 Unit Mini Bulldozer

Direktur EII, Muhammad Ayub Ketika mengatakan, “Kami berupaya dengan maksimal  untuk pemenuhan downtime minimization agar produksi di terminal petikemas tidak terganggu”.

MTTR memiliki peran yang signifikan dalam beberapa aspek, salah satunya downtime minimization atau pengurangan waktu henti. Karena bisa berimbas ke dampak finansial yang signifikan. Semakin rendah MTTR, semakin cepat peralatan dapat diperbaiki dan dioperasikan kembali setelah mengalami kegagalan. Ini membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan sektor usaha dari keseluruhan pelaku jasa maritim sehingga dapat berujung pada kepuasan pemakai jasa (customer satisfaction).

Plh Direktur Utama JPPI, Paul July Supatrio mengatakan, “Keamanan dan keandalan peralatan dapat dipantau dengan menganalisa MTTR. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan potensi pola kegagalan yang bisa terjadi”.

Dengan memfokuskan upaya pada mengurangi MTTR dalam pemeliharaan alat bongkar muat petikemas, SPJM berperan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan layanan kepada pelanggan dari seluruh entitas Pelindo Group.(ahmad)