Bareng MSA China, Kemenhub Tingkatkan Kapasitas Operator VTS

  • Oleh : Naomy

Senin, 16/Okt/2023 13:53 WIB
Peserta seminar VTS Peserta seminar VTS

 

BEKASI (BeritaTrans.com) - Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan maritim di wilayah Perairan Indonesia, Indonesia melalui Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama dengan  Maritime Safety Administration (MSA) China gelar Seminar Peningkatan Kapasitas Operator Vessel Traffic Services (VTS). 

Baca Juga:
Dirjen Hubla Dorong e-Tiketing Diterapkan di Semua Layanan Kapal

Seminar dibuka Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi bertempat di Bekasi, Senin (16/10/2023). 

Peserta Seminar berasal dari Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Laut, Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran Jakarta, Distrik Navigasi Tipe A kelas I  Tanjung Pinang, Distrik Navigasi Tipe A kelas I Palembang, Distrik Navigasi Tipe A kelas I Makassar,  Distrik Navigasi Tipe A kelas II Benoa, Distrik Navigasi Tipe B kelas I Tanjung Priok dan Diklat Transportasi Laut.

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Lebaran Ditutup, Dirjen Hubla: Penumpang Naik 13,96%

Capt Antoni menyampaikan, Seminar ini terselenggara atas kerja sama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan MSA China dalam rangka Pertemuan Komite Teknis Kerjasama Maritim China dan Indonesia yang ke-11. 

“Atas nama pemerintah Indonesia, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Republik Rakyat Tiongkok, khususnya kepada Maritime Safety Administration (MSA) China. Kami berharap hubungan baik yang telah terjalin selama ini akan semakin erat dan membawa manfaat bagi kedua negara yang bertetangga ini,” tutur Capt. Antoni.

Baca Juga:
Beri Layanan Kesehatan Terbaik bagi Pelaut, Ditjen Hubla Gelar Bimtek Diikuti 60 Dokter

Menurutnya, VTS memiliki peran penting dalam keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut.

Saat ini, Indonesia telah mengoperasikan 23 VTS Station, yang memiliki karakteristik yang berbeda seperti kondisi wilayah cakupan, peralatan dan karakteristik lainnya. 

“Kondisi ini membuat kita perlu memastikan bahwa VTS dapat beroperasi sesuai peraturan dan regulasi internasional yang berlaku, dan peningkatan kapasitas operator merupakan salah satu cara untuk meningkatkannya,” ujar dia.

Capt. Antoni mengatakan, kedua negara memiliki pandangan yang sama bahwa pengembangan kapasitas sumber daya manusia pada dasarnya adalah hal yang penting. 

Oleh karena itu Seminar ini akan membahas terkait masalah dan studi kasus berdasarkan IALA Model Course C103/1 pada modul Provision of VTS, Human Factors and Emergency Situation. 

“Seminar ini merupakan tonggak penting dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan maritim di perairan Indonesia. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara kedua negara ini sangat berharga, dan hal ini merupakan komitmen bersama antara Indonesia dan Cina terhadap pengembangan kemampuan VTS,” kata Capt. Antoni.

Dia berharap seminar ini dapat mengembangkan pengembangan kapasitas Operator VTS di Indonesia, dan memastikan bahwa VTS dapat memberikan operasi dan pelayanan yang baik bagi pengguna jasa di perairan Indonesia. 

“Saya berharap melalui Seminar peningkatan kapasitas Operator VTS ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para Operator VTS khususnya dalam penyediaan layanan VTS, pengaturan lalu lintas pelayaran dan pengetahuan lainnya sehingga dapat diaplikasikan dalam Operator VTS,” tutup Capt. Antoni. (omy)