KSOP Gresik Usung Tema Transportasi Maju Menuju Zero Accident dalam Sosialisasi Kespel

  • Oleh : Naomy

Selasa, 17/Okt/2023 14:46 WIB
Sosialisasi Kespel Sosialisasi Kespel

GRESIK (BeritaTrans.com) – Sosialisasi Keselamatan Pelayaran terus digencarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Sosialisasi Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sosialisasi Keselamatan Pelayaran (kespel) kali ini digelar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik dengan tema "Transportasi Maju Menuju Zero Accident" di Gresik, Jawa Timur, Selasa (17/10/2023).

Kepala Kantor KSOP Kelas II Gresik Hotman Siagian membuka acara dilanjutkan dengan penyampaian materi kespel oleh beberapa narasumber.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Optimalkan Pelayanan Publik Melalui Pelatihan Aplikasi Omnix Contact Center 151

Antara lain Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut Wisnu Wardana, perwakilan Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Agus Nasrullah, dan perwakilan PT Wilmar Nabati Indonesia, Pandapotan Sihotang.

"Tema yang kita angkat pada Sosialisasi kali ini sejalan dengan upaya  penurunan jumlah kecelakaan secara terus menerus agar transportasi laut semakin membaik," tutur Hotman. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Serah Terima Aset di 8 UPT Terdampak PM 15/2023 dan PM 17/2023

Menurutnya, peran Pemerintah dalam menjamin aspek keselamatan yaitu dengan adanya regulasi bidang kespel, yang telah diadopsi dari peraturan yang dikeluarkan oleh IMO yakni International Safety Management Code (ISM-Code) dan mulai diberlakukan sejak 1 juli 1998. 

"ISM-Code menetapkan standar untuk membuat pelayaran yang aman dan bahaya yang sekecil mungkin terhadap lingkungan," ujarnya.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah peningkatan fasilitas keselamatan pelayaran seperti Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), pengerukan alur pelayaran, rekondisi dan pembangunan sarana transportasi laut seperti kapal navigasi dan kapal patroli agar penyelenggaraan transportasi laut berjalan dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang sesuai dengan standar kespel internasional.

Hotman juga mengatakan, perlu sinergitas dan tanggung jawab bersama, baik regulator, operator maupun para penumpang kapal itu sendiri guna mewujudkan transportasi yang handal dan berkeselamatan khususnya di wilayah Gresik.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita akan pentingnya keamanan dan keselamatan pelayaran," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi dan Humas Wisnu Wardana menyampaikan, kespel perlu dipublikasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas sehingga menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari karena keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama. 

"Dalam mempublikasikan dan mensosialisasikan keselamatan pelayaran dapat menggunakan berbagai jenis saluran media massa dan media sosial, karena saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan media sosial sehingga pesan yang disampaikan lebih efektif," urai Wisnu.

Turut hadir pada kegiatan ini antara lain pegawai KSOP Kelas II Gresik, UPT Ditjen Perhubungan Laut di wilayah Jawa Timur, perwakilan instansi Pemerintah, asosiasi, Badan Usaha Pelabuhan, Tersus/TUKS dan stakeholder terkait di wilayah Gresik. (omy)