Kemenhub Pastikan Angkutan Laut PSO Terus Tingkatkan Kualitas Pelayanan

  • Oleh : Naomy

Rabu, 25/Okt/2023 17:15 WIB
Rakornis Angkutan Laut Perintis Rakornis Angkutan Laut Perintis

BANDUNG (BeritaTrans.com) - Perkuat konektivitas, produktivitas, dan ketepatan waktu layanan kapal di Indonesia, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Laut untuk Penumpang Kelas Ekonomi.

Rakornis ini bertujuan memastikan pelayanan angkutan laut PSO terus meningkat demi kesejahteraan dan aksesibilitas masyarakat antarpulau.

Baca Juga:
Dirjen Hubla Dorong e-Tiketing Diterapkan di Semua Layanan Kapal

Semangat untuk meningkatkan pelayanan angkutan laut PSO di Indonesia menjadi pusat perhatian dalam Rakornis yang diadakan di Bandung. 

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Dr. Capt. Antoni Arif Priadi menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam memastikan kualitas layanan PSO yang lebih baik untuk masyarakat.

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Lebaran Ditutup, Dirjen Hubla: Penumpang Naik 13,96%

Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, telah memberikan mandat kepada PT Pelni (Persero) untuk melaksanakan Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Laut Penumpang Kelas Ekonomi yang melayani delapan pelabuhan pangkal dan 75 pelabuhan singgah, dengan operasional 26 kapal penumpang. 

"Hingga September 2023, lebih dari 3 juta penumpang telah dilayani," ujarnya. 

Baca Juga:
Beri Layanan Kesehatan Terbaik bagi Pelaut, Ditjen Hubla Gelar Bimtek Diikuti 60 Dokter

Dengan berlandaskan pada Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 1 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Laut Penumpang Kelas Ekonomi, Ditjen Hubla memiliki komitmen untuk melaksanakan pelayaran angkutan laut kelas ekonomi ke seluruh pelosok tanah air dan menjaga keselamatan dan keamanan penumpang.

"Ditjen Hubla selalu mendorong Pelni dengan logo dan semangatnya yang baru untuk melaksanakan kegiatan penyelenggaraan PSO dengan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam rangka memberikan layanan terhadap kebutuhan masyarakat akan transportasi laut dengan harga yang terjangkau agar dapat terus berkontribusi dalam memajukan perekonomian masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya. 

Semangat untuk terus meningkatkan layanan angkutan laut PSO merupakan hal yang sangat penting. Evaluasi berkelanjutan atas implementasi PSO yang telah ada, mendengarkan masukan dari pengguna layanan, dan tindak lanjut yang cepat adalah upaya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam hal ini Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut untuk memastikan bahwa manfaat dari operasional kapal PSO dirasakan oleh masyarakat secara maksimal.

iPhaknya ingin mengumpulkan masukan berharga dari berbagai narasumber dan pemangku kepentingan yang terkait untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan PSO.

"Kami berharap dengan anggaran yang cukup besar yang telah di keluarkan pemerintah untuk Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Laut untuk Penumpang Kelas Ekonomi ini , Pelni  dalam memperhitungkan produk penyelenggaraan PSO tidak hanya memperhitungkan terhadap tingkat capaian produksi penumpang tetapi juga memperhitungkan dampak terhadap Politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan pendidikan" imbuh dia.

Pelni diminta terus melakukan sosialisasi terhadap penyesuaian jadwal dan selalu berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait di semua pelabuhan singgal kapal PSO, serta menerapkan sistem penjualan tiket secara online.

Beberapa hal penting yang Menjadi arahan Bapak Menteri Perhubungan adalah

1. Agar Pelni (Persero) melakukan tatakelola BBM dengan baik, dan selalu berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi agar kebutuhan BBM kapal PSO dapat terpenuhi dengan baik dan perencanaannya harus dievaluasi secara terus menerus;

2. Agar Pelni melakukan tata kelola SDM dengan baik, agar setiap kebijakan yang ada pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pelni dapat dipahami dengan baik oleh SDM kantor pusat dan seluruh kantor cabang. 

Kepala cabang harus memahami secara detail tatacara pelaporan pembiayaan dan sebagainya, dan dapat merubah mindsetnya untuk menjadi pelayan Masyarakat sehingga ini akan menjadi hal penting untuk proses transformasi layanan di Pelni. 

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat membutuhkan transportasi laut yang efisien untuk menghubungkan pulau-pulau dan memobilisasi penduduk. 

Transportasi laut, terutama dalam kelas ekonomi, memberikan solusi yang efektif dengan tarif terjangkau.

"Kami berharap untuk terus memberikan layanan transportasi laut yang terjangkau dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Terima kasih atas perhatian semua pihak. Kami yakin bahwa dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan pelayanan angkutan laut PSO demi kemakmuran masyarakat Indonesia," tutup Capt. Antoni.

Rakornis turut dihadiri  Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi; Direktur Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan. (omy)