JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau implementasi program National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/12/2023). 

NLE merupakan platform digital layanan logistik yang terintegrasi mulai dari kedatangan kapal hingga ke pabrik. Sistem ini melibatkan sejumlah pihak yakni Kementerian/Lembaga, perusahaan, serta pelaku logistik

Baca Juga:
Sejumlah Proyek Infrastruktur Transportasi Akan Diresmikan Pada 2024

Menhub menjelaskan, NLE dibangun untuk melancarkan pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun domestik antarwilayah. 

"Dengan demikian diharapkan dapat memenuhi target peningkatan ekspor yang dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%," ujar Menhub. 

Baca Juga:
Kemenhub Luncurkan Slogan Angleb "Mudik Ceria, Penuh Makna"

Presiden katanya, selalu menginstruksikan untuk meningkatkan ekspor. Untuk itu, titik-titik pergerakan yang mendukung ekspor harus diawasi. Oleh karenanya pemerintah membentuk NLE yang diinisiasi oleh Kemenkeu. 

Menhub mengungkapkan, saat ini jumlah ekspor nasional relatif meningkat tetapi belum signifikan. Untuk itu, berbagai pihak harus menyempurnakan lagi proses bisnis dari layanan di pelabuhan.

Baca Juga:
Kemenhub Dorong Digitalisasi di Sektor Transportasi

“Saya minta Pelindo bersama unsur terkait seperti Custom, dan unsur terkait lainnya untuk meneliti kembali bagaimana ekspor bisa lebih ditingkatkan. Tidak hanya mengatur bagaimana kedatangan dan keberangkatan kapalnya saja, tetapi juga pergerakan barang yang datang dan keluar harus dikelola dengan baik,” tuturnya.

Dia menjelaskan, sebagai bentuk dukungan terhadap sistem NLE, Kemenhub telah mengintegrasikan layanan NLE di 46 pelabuhan dan enam bandara. 

Menhub mendorong penerapan NLE terus diawasi dengan baik,  Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat dapat dijadikan percontohan bagi pelabuhan lainnya. 

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting, Wakil Direktur Utama PT Pelindo II Hambra, dan Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal Ade Hartono. (omy)