Songsong Era Digital Informasi Penerbangan, AirNav Gelar Workshop Bersama CGX Aero Perancis

  • Oleh : Naomy

Senin, 29/Janu/2024 14:52 WIB
Dirut Airnav saat membuka Workshop Dirut Airnav saat membuka Workshop


TANGERANG (BeritaTrans.com) – Songsong era digital informasi penerbangan (aeronautical), Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia menggandeng mitra dari Prancis yaitu CGX Aero, AirNav mengadakan Workshop bertema “Asia–Pacific Workshop On Digital Aeronautical Transformation”.

"Dengan semakin canggihnya teknologi yang terdapat di cockpit pesawat, dan komputerisasi data penerbangan saat ini, menuntut industri aviasi melakukan transisi data dan informasi penerbangan yang disajikan ke Maskapai dan Pilot dari semula berbentuk cetak menjadi bentuk digital," tutur Direktur Utama Airnav Indonesia Polana B Pramesti di Tangerang, Senin (29/1/2024).

Baca Juga:
Bandara Kertajati Layani Angleb Setelah Operasi Penuh, Jumlah Penumpang di Puncak Mudik Tembus 2.386

Workshop akan digelar hingga 1 Februari 2024, dihadiri pembicara internasional yang pakar dibidangnya seperti dari ICAO, Airbus, ATR, France Aviation Civile Services, Thales, dan Delv Airspace. 

AirNav juga mengundang para pelaku industri penerbangan seperti Kementerian Perhubungan, Maskapai, Pilot, Operator Bandara dan stakeholder lainnya.

Baca Juga:
Puncak Arus Mudik, Airnav Layani 1.200 Penerbangan Sehari di Bandara Soekarno-Hatta

“Sebagai satu-satunya badan usaha penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, tugas AirNav Indonesia adalah menjawab tantangan dan peluang pada setiap perkembangan zaman. Hal ini dilakukan agar para pengguna seperti Pilot dan lainnya, mendapatkan data dan informasi penerbangan dengan lebih mudah, cepat dan up-todate” urai Polana. 

Menurutnya, sebelum melakukan penerbangan, seorang Pilot akan mempelajari berbagai data & informasi penerbangan, seperti flight plan, rute penerbangan, kondisi cuaca, NOTAM (notice to airmen), AHSTAM (gunung berapi), dan informasi lainnya. 

Baca Juga:
Bandara Kualanamu Siap Layani Angkutan Lebaran

Selama ini para Pilot biasanya mendapatkan dalam bentuk cetakan kertas Pre-flight bulletin dan buku AIP (Aeronautical Information 
Publication). 

Kini dengan kemajuan teknologi di industri penerbangan, penyajian 
berbagai data dan informasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk digital.

“AirNav telah memulai transformasi digital data dan informasi penerbangan sejak tahun 2020. Di mana Airnav meluncurkan produk aplikasi bernama Nav-earth (peta  penerbangan digital pertama di Indonesia) serta aplikasi Nav-gate yaitu portal data 
informasi aeronautika yang dapat di akses para pelaku industri penerbangan secara mudah dan di mana saja melalui handphone atau laptop," bebernya.

Dengan demikian, terjadi efisiensi dan tidak perlu cetak dalam bentuk kertas lagi.

Dijelaskannya bahwa data dan informasi aeronautika dikumpulkan dalam satu single data base yang terintegrasi, adapun data yang diolah dan diproses seperti data Flight Plan (rencana penerbangan), kondisi cuaca di sepanjang rute penerbangan dan bandara tujuan, Notam dan Ashtam, Pre-flight bulletin dan Post-flight report, yang kesemuanya dapat diakses melalui kedua aplikasi tersebut. 

Kolaborasi antara AirNav Training Center dengan CGX Aero dengan menggelar  workshop ini dan mengundang pakar penerbangan dunia, akan memudahkan para pelaku industri penerbangan mempelajari berbagai tantangan serta peluang dalam digitalisasi data penerbangan, dan teknologi terkini di industri penerbangan dunia. 

"Di lain sisi, acara ini dapat menjadi ajang bagi Indonesia menyampaikan berbagai capaian industri penerbangan di Tanah Air," imbuh Polana. 

Workshop ini dibutuhkan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam rangkaian data penerbangan, dimulai dari data originator, operator hingga user. 

Karena kesalahan dalam menyampaikan data penerbangan, dapat berakibat fatal. 

Selain paparan mengenai topik menarik, juga ada sesi tanya jawab sehingga semua peserta mendapatkan insight dan pendalaman materi terkait digitalisasi data aeronautical.

"Semoga atas inisiasi ini seluruh pelayanan navigasi hingga pendistribusian data penerbangan di Indonesia menjadi lebih optimal,” pungkas Polana. (omy)