KAI Commuter Tandatangani Kerja Sama dengan JRTM Jepang Senilai Rp 734 Miliar

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 13/Mar/2024 16:10 WIB
Penandatangan Kontrak dan nota kesepahaman kerja sama tersebut, PT KCI diwakili oleh Direktur Utama Asdo Artriviyanto dengan pihak JRTM Jepang yang berlangsung, Rabu (13/3/2024). Penandatangan Kontrak dan nota kesepahaman kerja sama tersebut, PT KCI diwakili oleh Direktur Utama Asdo Artriviyanto dengan pihak JRTM Jepang yang berlangsung, Rabu (13/3/2024).

TOKYO (BeritaTrans.com) - KAI Commuter terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat pengguna Commuter Line atau KRL.

Setelah KAI Commuter melakukan penandatanganan pengadaan sarana KRL baik dengan PT INKA (Persero) dan CRRC Sifang China, Hari ini Rabu 13 Maret 2024, KAI Commuter kembali melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) dengan JRTM Jepang yang sebelumnya telah melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama Pengadaan Suku Cadang KRL periode ke-2 dengan jangka waktu multy years atau Long Term Purchase Agreement (LTPA) dengan periode kerja sama 2024-2027.

Baca Juga:
Libur Lebaran Usai, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Penumpang KRL Tiap Harinya

Pada penandatangan Kontrak dan nota kesepahaman kerja sama tersebut, PT KCI diwakili oleh Direktur Utama Asdo Artriviyanto.

Dalam sambutannya Asdo menyampaikan bahwa kerja sama yang saling menguntungkan ini akan terus berlanjut dalam rangka mendukung kelancaran operasional Perkeretaapian di masa mendatang khususnya di wilayah Jabodetabek. 

Baca Juga:
KAI Commuter Prediksi 900 Ribu Lebih Penumpang KRL Jabodetabek di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran

“Pada lima tahun terakhir PT KCI terus menjalin kerja sama dengan pihak Jepang dalam pengadaan suku cadang, peningkatan kompetensi pegawai dan hal-hal lain guna mendukung KRL di Indonesia dapat beroperasi dengan baik,” ujar Asdo.

Dalam Kontrak kerja sama LTPA yang ditandatangani memiliki total nilai investasi kerja sama dari tahun 2024 hingga 2027, kurang lebih dengan nilai Rp734 Miliar.

Baca Juga:
Stasiun Integrasi KRL dengan KA Lokal, KAJJ, LRT hingga KA Bandara Terjadi Peningkatan Penumpang, KAI Commuter: Memudahkan Perjalanan Mudik Masyarakat

“Dengan total investasi nilai kerja sama LTPA ini untuk memastikan ketersediaan suku cadang dan perawatan sarana KRL berjalan dengan baik untuk kebutuhan operasional pelayanan KAI Commuter selama tiga tahun kedepan,” tambah Asdo.

Selain penandatanganan kontrak kerja sama LTPA terkait Pengadaan suku cadang KRL, KAI Commuter juga melakukan penandatanganan MoU dengan JRTM Jepang ini meliputi:

- Perpanjangan umur teknis untuk seri JR 205 dengan program peremajaan;

- Mempromosikan dan bekerjasama dalam perawatan dan pengelolaan penyediaan jasa suku cadang;

- Pelatihan dan transfer knowledge untuk mendukung dan mempersiapkan implementasi peremajaan sarana;

- Pertukaran tenaga ahli;

- Penyediaan suku cadang dan manajemen persediaan;

- Bidang lainya yang terkait.

Sebelum agenda penandatanganan, KAI Commuter juga melakukan kunjungan ke MLIT (Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism) Japan didampingi oleh Athub KBRI untuk menjalin hubungan baik dan kerja sama dalam pengembangan layanan KAI Commuter kedepannya. 

Selain itu KAI Commuter juga melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Indonesia di Jepang untuk melaporkan bentuk kerja sama ini.

PT KCI sebagai operator Commuter Line, saat ini telah mengangkut dan melayani rata-rata pengguna 1 juta lebih orang per hari di seluruh Wilayah operasionalnya. Tentu PT KCI akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan berkolaborasi banyak pihak sehingga tercipta ekosistem transportasi urban terbaik di Indonesia yang memudahkan masyarakat dalam bermobilisasi.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba juga menyampaikan, KAI commuter akan terus membuka kerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk peningkatan layanan kepada penggunanya. 

“Transportasi publik seperti KRL harus terus berkembang agar target 2 juta lebih pengguna per hari tercapai. KAI Commuter juga harus siap mengembangkan layanan diluar Jabodetabek dan mendorong pemerintah untuk melakukan elektrifikasi di berbagai wilayah Indonesia,” tutur Anne.(fhm)