Kemenhub Selesaikan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pelabuhan Pantoloan & Wani Pascagempa Bumi di Palu

  • Oleh : Naomy

Senin, 25/Mar/2024 18:00 WIB
Pelabuhan di Palu Pelabuhan di Palu


 
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyelesaikan program rehabilitasi dan rekonstruksi dua pelabuhan di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, pascabencana gempa bumi 28 September 2018. 

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mengembalikan fungsi pelayanan dan operasional optimal serta meningkatkan kapasitas, efisiensi sektor perhubungan laut di wilayah tersebut.

Baca Juga:
Dirjen Hubla Dorong e-Tiketing Diterapkan di Semua Layanan Kapal

Pelabuhan yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi adalah Pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Wani. 

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi menyatakan, pembangunan ini adalah salah satu langkah strategis untuk mendukung pemulihan ekonomi dan infrastruktur pasca bencana alam yang menghantam wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Lebaran Ditutup, Dirjen Hubla: Penumpang Naik 13,96%

"Kedua pelabuhan tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, 27 Maret. 
Ini menjadi tonggak penting dalam memulihkan perekonomian di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta daerah-daerah lainnya yang berperan sebagai penyangga ibukota Sulteng," ujar Capt. Antoni.

Adapun fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pembongkaran/replacement struktur eksisting yang rusak dan pekerjaan pembangunan fasilitas pelabuhan sisi laut dan sisi darat seperti pembangunan dermaga beserta Apron dermaga, area cargo multipurpose, terminal penumpang, gedung kantor KSOP berserta fasilitas publik lainnya.

Baca Juga:
Beri Layanan Kesehatan Terbaik bagi Pelaut, Ditjen Hubla Gelar Bimtek Diikuti 60 Dokter

Capt. Antoni mengungkapkan, sebagaimana amanat Presiden melalui Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sulteng dan Wilayah terdampak lainnya, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membenahi kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya. 

Salah satu fokus kerja sama ini adalah perbaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas pelabuhan Kawasan Teluk Palu.

Rincian pembangunan pada setiap pelabuhan adalah sebagai berikut:

1. Pelabuhan Wani
Pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, trestle sepanjang 28 meter, gedung kantor wilker, garasi kapal negara, dan masjid. 

Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan eksisting kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 6.000 DWT.
 
2. Pelabuhan Pantoloan
Rehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, dan gedung kantor KSOP seluas 1.500 meter persegi. 

Pelabuhan Pantoloan memiliki kapasitas layanan eksisting peti kemas sebesar 160.000 TEUs per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 30.000 DWT.
 
Capt. Antoni menegaskan keberadaan dua pelabuhan ini di Kawasan Teluk Palu sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian di wilayah Sulteng, khususnya di Kota Palu dan Kabupaten Donggala serta daerah kabupaten lainnya sebagai penunjang ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. 

Secara nasional tujuan dari pembangunan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai pusat simpul aktifitas dan konektivitas logistik serta sebagai penyangga Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kemenhub mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam penyelesaian program rehabilitasi dan rekonstruksi ini. Kami berharap pelabuhan-pelabuhan yang telah direvitalisasi akan menjadi tulang punggung dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah Sulteng," tutupnya. (omy)