ABK Cirebon Meninggal di Kapal China Dekat Perairan Oman

  • Oleh : Fahmi

Senin, 21/Des/2020 06:56 WIB
Ilustrasi. (ANTARA FOTO) Ilustrasi. (ANTARA FOTO)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia di atas kapal berbendera China, Xingbang 908, di sekitar perairan Oman.

Dilaporkan ia meninggal karena sakit pada tanggal 8 Desember 2020. Saat ini jenazah berada di rumah sakit di Salalah, Oman. Jenazah direncanakan untuk diterbangkan ke tanah air pada 22 Desember 2020.

Baca Juga:
6 WNI ABK Sky Fortune Dibebaskan, Usai 7 Bulan di Laut Filipina Tanpa Digaji

"Kematian ABK ini menambah daftar 9 ABK dan PMI (pekerja migran Indonesia) yang meninggal dunia di Oman hingga akhir Desember 2020," seperti dikutip dari keterangan resmi KBRI Oman, Ahad (20/12/2020).

Sebelumnya ABK asal Kendal yang bekerja di kapal Han Rong 365 (berbendera Tiongkok) juga meninggal dunia pada 14 November 2020 di sekitar perairan Oman.

Baca Juga:
Ini Alasan Kemenko Marves Tak Setuju Moratorium ABK RI Bekerja di Kapal Asing

ABK ini juga dilaporkan meninggal karena sakit. Jenasah saat ini masih berada di kapal Han Rong 365 di perairan Karachi, Pakistan. Sementara 18 ABK lain sudah dipulangkan ke tanah air pada tanggal 6 Desember 2020.

Kasus kematian 2 ABK Indonesia juga terjadi di Kapal Han Rong 363 dan Han Rong 368 di perairan Oman pada bulan Juni 2020.

Baca Juga:
Kurang dari 2 Bulan ada 13 Kali Kecelakaan, DFW Indonesia : Keselamatan Kapal Nelayan RI Memprihatinkan

Saat itu, kapal tidak dapat merapat di Pelabuhan di Oman karena kebijakan penutupan akses masuk pelabuhan guna mencegah penyebaran Covid-19. Pihak Agen di Taiwan selanjutnya mengurus pemulangan jenasah ke tanah air.

Selain kasus kematian ABK, sepanjang tahun 2020, KBRI di Muscat, Oman, juga mencatat dan menangani kasus-kasus WNI yang meninggal di Oman.

Misalnya pada tanggal 2 Maret 2020, seorang WNI jamaah Umroh asal NTB meninggal dalam perjalanan dari Jeddah menuju Kuala Lumpur. Sesuai permintaan keluarga, jenasah kemudian dimakamkan di Oman.

Seorang PMI asal Sumbawa tercatat juga meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 2020 di rumah majikannya di Oman. Pihak RS menyatakan almarhumah meninggal secara wajar disebabkan cardiorespiratory failure. Alamarhumah atas persetujuan pihak keluarga selanjutnya dimakamkan di Oman.

Pada tanggal 30 Juni 2020, KBRI di Muscat juga mencatat kasus kematian seorang PMI di Salalah Oman. Almarhum meninggal karena terjatuh dari sebuah penginapan di Salalah, dan jenasahnya telah dipulangkan ke tanah air tanggal 9 Juli 2020. Kasus kematian almarhum sampai saat ini masih dalam proses hukum di Kejaksaan Salalah, Oman.

KBRI di Muscat, Oman, yang saat ini merangkap Republik Yaman mencatat pula kasus-kasus kematian WNI di Yaman, yang umumnya para pelajar.

Pada 25 September 2020, seorang pelajar di Universitas Al-Ahgaf meninggal disebabkan pendarahan paska operasi pencabutan gigi. Lalu pada 4 November 2020, seorang pelajar di pesantren Ribath Tarim yang meninggal karena sakit tumor. Keduanya dimakamkan di Yaman atas persetujuan keluarga. (fhm/sumber:CNNIndonesia)