Cris Kuntadi: Kemenhub Terus Tingkatkan Peran Pelabuhan

  • Oleh : Naomy

Kamis, 28/Janu/2021 18:59 WIB
Peresmian Pelabuhan Depapre, Jayapura Peresmian Pelabuhan Depapre, Jayapura

JAYAPURA (BeritaTrans.com) - Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan, Cris Kuntadi, menyebutkan bahwa Kementerian Perhubungan terus berupaya meningkatkan kemampuan dan peranm pelabuhan sehingga dapat memperlancar arus barang, menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan.

“Pelabuhan Depapre juga berperan dalam pemerataan pembangunan karena masuk dalam daerah katagori 3 TP (Tertingal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan),” katanya di sela peresmian Pelabuhan Depapre, Jayapura,, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

Dia mengatakan, Pelabuhan Depapre diproyeksikan sebagai penyeimbang atau penunjang Pelabuhan Jayapura yang saat ini sudah padat dan cukup mempengaruhi aktivitas Kota Jayapura. 

“Sebagai pelabuhan penyangga program multimoda sebagaimana yang telah dilaksanakan di Timika bahwasaannya program tol laut dapat melayani hingga daerah terpencil hingga pegunungan Papua," urainya.

Baca Juga:
Persiapan Angleb, Pelni Tingkatkan Fasilitas Kapal dan Dorong Pemudik Pesan Tiket di Aplikasi

Dari Depapre akan langsung diangkut menggunakan truk melalui program subsidi angkutan jalan ke Bandara Sentani Jayapura dan dibawa oleh pesawat ke wilayah pegunungan oleh Program Jembatan Udara. 

Hal ini membuktikan bahwasannya Pemerintah hadir untuk kesejahteraan masyarakat di Papua.

Baca Juga:
Pelni Pastikan 56 Kapal Layak Laut dan Operasi di Angleb 2024

Cris mengungkapkan bahwa program tol laut merupakan salah satu Program Strategis Prioritas Nasional Tahun 2021 yang menjalankan 32 rute salah satunya rute lingkar Papua dengan kode trayek T-19 yaitu Merauke – Kokas – Sorong – Supriori/Biak – Depapre/Jayapura. 

“Rute ini belum pernah ada sebelumnya baik tol laut maupun komersil,” ucap Cris.

Adapun yang melatarbelakangi penetapan rute tersebut berdasarkan Inpres No. 10 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua Dan Papua Barat. 

“Selain itu adanya surplus beras di wilayah Merauke yang selama ini bila mendistribusikan ke Papua Utara harus melalui Surabaya dalam rangka mendukung swasembada beras di wilayah Papua dan Papua Barat,” ungkap dia.

Selain itu, katanya, dengan adanya rute tol laut tersebut membuka pelabuhan-pelabuhan baru, diantaranya Pelabuhan Kokas di Fakfak, Pelabuhan Korido di Supriori Biak dan Pelabuhan Depapre di Jayapura dalam rangka ships promote the trade.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Bidang Keamanan Kemaritiman Menteri Perhubungan, Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana yang juga turut hadir dalam peresmian Pelabuhan Depapre mengatakan, untuk memperlancar program tol laut rute T-19 baik dari sisi operasional kapal dan komersil muatan (konsilidasi komuditas unggulan daerah) serta konektivitas multimoda maka seluruh unsur yang terlibat dalam peresmian Pelabuhan Depapre akan mengecek langsung proses bongkar muat di Depapre.

Di mana wilayah ini yang masih merupakan wilayah kerja kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura dan kemungkinan konektivitas dengan multimoda di wilayah Jayapura hingga ke pegunungan seperti Wamena.

“Semoga evolusi konektivitas yang sangat komplek ini dapat membawa iklim positif pada perkembangan ekosistim logistik di indonesia. Hal inilah yang berujung dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” imbuhnya. (omy)