Pamer Kekuatan ke Negara Barat, Rusia Gelar Latihan Tempur Besar-besaran di Krimea

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 22/Apr/2021 20:25 WIB
Foto: ilustrasi Foto: ilustrasi

MOSKOW (BeritaTrans.com)  - Rusia menggelar latihan tempur besar-besaran di Krimea, Kamis (22/4/2021). Latihan tersebut di bawah pengawasan langsung Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, sebagai bagian dari unjuk kekuatan di perbatasan selatan Ukraina menyusul meningkatnya ketegangan.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, Shoigu terbang dengan helikopter di atas lokasi latihan, sementara di bawahnya berbaris pasukan serta peralatan militer. Dia memeriksa langsung kesiapan Angkatan Laut dan Angkatan Darat.

Baca Juga:
Menhan Prabowo Beberkan 4 Pelajaran Penting dari Perang Rusia-Ukraina

Latihan tersebut diperkirakan melibatkan 10.000 tentara lebih dan lebih dari 40 kapal perang. Latihan perang ini semakin membuat konflik antara Rusia dan Ukraina memanas. Konsentrasi militer Rusia di Krimea serta kawasan perbatasan Ukraina lainnya memancing respons Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengundang Presiden Vladimir Putin untuk bertemu guna membahas ketegangan kedua negara. Kremlin menyatakan Putin sudah mengetahui undangan itu.

Baca Juga:
Rusia Tuduh Pasukannya Diracuni Botulinum Oleh Ukraina

"Jika Presiden Putin menganggap itu penting, dia pasti akan menjawabnya sendiri. Saya tidak dapat memberikan pernyataan apa-apa tentang itu sekarang," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip Reuters, Kamis (22/4/2021).

Latihan perang di Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014, adalah bagian dari penyebaran pasukan yang diperkirakan akan jauh lebih besar. 

Baca Juga:
Sejarah Moskva, Kapal Perang yang Kini Karam `Terhantam Rudal`:Simbol Dominasi Rusia di Laut Hitam dan Duri Bagi Ukraina

Pejabat Uni Eropa (UE) sebelumnya menyatakan Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan.

Pada Kamis pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina mendesak sekutu Barat untuk tegas menghukum Rusia dengan sanksi baru, termasuk mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT dengan tujuan mencegah pemerintahan Putin menggunakan kekuatan militer lebih besar.

(lia/sumber:inews.id)