9 ABK Jawa Timur Terkatung-katung di Laut AS Karena Kapal Tak Ada yang Beli

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 30/Okt/2021 02:40 WIB
Foto:istimewa/sumber:/detikcom Foto:istimewa/sumber:/detikcom

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sembilan ABK MV Voyager terkatung-katung di Perairan Guam, Amerika Serikat. Itu terjadi karena kapal tersebut tidak ada yang membeli.

Ali Akbar Cholid (27), salah satu ABK MV Voyanger menceritakan bagaimana kondisi mereka saat ini di kapal. Menurut Ali, semua ABK menunggu kepastian dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Amerika Serikat dan International Transportation worker's Federation (ITF).

Baca Juga:
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Arus Balik Mudik di Pelabuhan Tanjung Priok

Sebelumnya, sembilan ABK telah menghubungi KJRI di Los Angeles untuk menyampaikan nasib mereka. "Kalau kondisi terkini masih menunggu info lanjut dari ITF maupun KJRI," ucap Ali kepada detikcom melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (29/10/2021).

Ali kemudian menceritakan secara detail bagaimana kronologi sehingga mereka bisa sampai di Guam, Amerika Serikat. Kapal MV Voyanger berangkat dari Bali menuju Guam dengan tujuan pengiriman kapal untuk dijual. Sampai di tujuan, ternyata tidak ada pembeli. Sementara pemilik kapal berada di Kanada.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

"Berhubung kapal tidak ada yang membeli, pihak owner tidak bisa membayar gaji, dan tidak bisa memulangkan kru. Sudah lima bulan lebih kru tidak digaji, dan semua kru ingin kembali pulang ke Indonesia," paparnya.

Ali menambahkan, karena ABK kapal seluruhnya warga negara Indonesia, maka mereka menghubungi KJRI yang berada di Los Angeles. "Itu sudah tiga bulan yang lalu, kita menghubungi KJRI. Tetapi dari jawaban pihak KJRI masih menunggu proses," imbuhnya.

Baca Juga:
Rute Kapal Baru Buleleng-Raas Dibuka untuk Antisipasi Lonjakan Pemudik dari Bali saat Lebaran

Selain melapor kepada KJRI, ABK juga melaporkan kondisi mereka kepada ITF. Seperti halnya KJRI, ITF tengah mengusahakan kepulangan sembilan ABK.

Kabar terakhir yang diterima oleh sembilan ABK adalah, kapal MV Voyanger sedang menunggu proses diikat di tempat aman yaitu dock kapal. Nantinya di tempat tersebut, akan ada pihak yang mengawasi kapal. Baru kapal bisa ditinggalkan tanpa ABK.

"Karena Bulan Agustus sampai Desember biasanya ada musim taifun, dari sini masih belum dapat izin dari otoritas di sini kalau tiket sudah siap," ungkap Ali.(amt/sumber:detik.com) 

Tags :