Kemenhub Dorong Masyarakat Beralih Gunakan Kendaraan Listrik

  • Oleh : Naomy

Kamis, 11/Nov/2021 21:41 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi sambangi profuk mobio listrik di GIIAS Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi sambangi profuk mobio listrik di GIIAS

 

TANGERANG (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan mendorong pemakaian kendaraan listrik, guna mengurangi emisi karbon.

Baca Juga:
Kemenhub Pastikan Berantas Praktik Travel Gelap

“Pemerintah terus mendorong masyarakat secara bertahap dapat menggunakan kendaraan listrik,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di sela pembukaan GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021).

Dirjen Budi melanjutkan, untuk tahap awal, penggunaan kendaraan listrik diinisiasi oleh pemerintah dan yang kedua untuk angkutan umum. 

Baca Juga:
Kemenhub: Penggunaan Sabuk Pengaman Wajib Saat Berkendara!

"Jadi kita sudah mendorong aplikator transportasi online (Grab, Gojek, Maxim) untuk menggunakan kendaraan listrik, berikutnya DAMRI juga akan segera meluncurkan penggunaan bus listrik," katanya.

Populasi sepeda motor listrik saat ini kurang lebih mencapai 10.300 yang sudah beredar di masyarakat. 

Baca Juga:
Dirjen Hubdat Bagikan Tips Aman Bagi Pemudik Saat Gunakan Lajur Contraflow

Tetapi setelah Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, memang perkembangan jumlah kepemilikan dan manufaktur industri kendaraan bermotor listrik juga meningkat. 

“Tadinya awal hanya lima, sekarang sudah 22 APM sepeda motor listrik. Untuk populasi mobil listrik masih di angka 1.500-an,” urai Dirjen Budi.

Terkait ketersediaan charging station kendaraan listrik, sesuai Perpres 55/2019, Menko Maritim sudah menugaskan kepada PLN secara bertahap membangun charging station.

Dirjen Budi menambahkan, sekarang yang didorong di wilayah perkotaan dulu. 

"Sekarang kan di kompleks perkantoran dan mall sudah mulai ada, termasuk di simpul-simpul transportasi. Pak Menhub sudah perintahkan seluruh terminal tipe A dan stasiun KA untuk disiapkan charging station atau SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)," bebernya.

Hal lain yang menjadi tantangan adalah harga kendaraan listrik yang masih cukup tinggi terutama pada komponen baterainya.

“Komponen kendaraan listrik itu yang paling mahal adalah baterainya, kemudian berikutnya juga motor listriknya," kata dia. 

Pemerintah mengupayakan agar harga baterai semakin terjangkau, salah satunya dengan mulai dibangunnya pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat yang ground breakingnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2021.

Saat ini, yang sedang didorong adalah skema pembelian kendaraan bermotor tanpa baterai, yaitu dengan konsep tukar baterai atau swap baterai

Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang bergelut di bidang tersebut di antaranya PT Oyika Powered Solution dan PT Swap Energi Indonesia. 

"Nantinya pengguna dapat menuju ke mini market terdekat yang menyediakan swap baterai, kemudian menukar baterai yang kosong dengan baterai yang telah terisi penuh," tambah dia. 

Dengan begitu, pembelian sepeda motor listrik bisa lebih murah karena tanpa baterai, mereka cukup bayar sewa saja.

Selain itu pemerintah juga mendorong masyarakat untuk mengkonversi kendaraan bbm ke kendaraan listrik. 

Hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk mempercepat program elektrifikasi kendaraan bermotor nasional. 

“Peraturannya sudah ada,“ kata Dirjen Budi. 

Regulasi tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. 

Pihaknya juga telah beberapa kali rapat dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) baterai untuk sepeda motor listrik itu dimensinya sama, saat ini masih dalam proses, nantinya ini akan memudahkan masyarakat pengguna motor listrik.

Perhelatan GIIAS 2021 dibuka secara resmi hari ini oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Dirjen Budi turut hadir sebagai tamu undangan mewakili Menteri Perhubungan. 

GIIAS 2021 akan dibuka untuk kunjungan publik pada 12 - 21 November 2021 dengan penerapan tiga pembagian jadwal kunjungan setiap harinya. 

Ratusan merek otomotif serta industri pendukung berpartisipasi dalam penyelenggaraan GIIAS 2021.  (omy)