Melalui Rembug Kawruh, Kemenhub Dorong Peningkatan Keselamatan Pelayaran di Perairan Jateng

  • Oleh : Naomy

Selasa, 16/Nov/2021 17:20 WIB
Rembug Kawruh Ditjen Hubla Rembug Kawruh Ditjen Hubla


 
SEMARANG (BeritaTrans.com) -  Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang gelar Acara "Rembug Kawruh”.

Ini merupakan sarana berdiskusi, berbagi informasi dan jadi media mencari solusi terkait permasalahan keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan Jawa Tengah di Kantor Distrik Navigasi Semarang, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga:
Rehabilitasi Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida Dianggarkan Tahun 2025

Rembug Kawruh yang mengangkat tema “Harmonikan Keselamatan Pelayaran di Wilayah Perairan Jawa Tengah” dibuka Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan dan dihadiri Kepala UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Jawa Tengah,  perwakilan dari Gubernur Jawa Tengah,  Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Dinas Perhubungan Jawa Tengah, 
Pangkalan TNI Angkatan Laut Semarang,  Polairud Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan PIP Semarang serta  stakeholder terkait di bidang pelayaran  di Propinsi Jawa Tengah (Jateng).

Hengki menyampaikan,  saat ini Bangsa Indonesia sedang berusaha untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. 

Baca Juga:
Ribuan Peserta Arus Balik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Tinggalkan Semarang ke Jakarta

Pandemi Covid- 19 membuat perekonomian terpuruk.

"Namun demikian transportasi laut sebagai salah satu urat nadi perekonomian Indonesia yang menunjang arus logistik ke seluruh penjuru tanah air, tentu harus mampu survive dan terus mendorong laju perekonomian agar tetap berjalan," urainya.

Baca Juga:
Sesditjen Hubla Tinjau Pelabuhan Muara Angke

Terkait dengan hal ini maka perlu adanya semangat yang kuat dari masing-masing pemangku kepentingan (stakeholder) di Jateng untuk dapat disatukan menjadi suatu harmoni, sehingga menciptakan keselamatan pelayaran di perairan Jawa Tengah.

Menurutnya,  Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I dan Distrik Navigasi Kelas II Semarang bersama-sama dengan UPT Ditjen Perhubungan Laut lainnya di wilayah Jateng, memiliki tugas dan tanggung jawab  dalam menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran.

Namun dalam melaksanakan tugas tersebut diperlukan dukungan dari semua pihak di Jateng.

“Karenanya, semua pihak harus bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelaraskan program-program yang memihak kepada perwujudan keselamatan pelayaran demi kelancaran transportasi laut di wilayah Propinsi  Jawa Tengah,” ujar Hengki.

Dia bilang, keselamatan pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan pelabuhan. 

Untuk itu diperlukan sinergi positif untuk menciptakan keselamatan dalam transportasi laut. 

“Dari banyaknya kasus kecelakaan transportasi laut tersebut terjadi karena beberapa faktor, di antaranya 'human error' dan alam, di mana kondisi cuaca yang terkadang berubah menjadi cuaca buruk” katanya. 

Dari dua faktor tersebut, lanjut Hengki penyebab kecelakaan transportasi laut yang sering terjadi adalah faktor cuaca. 

Untuk itu, maka untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan transportasi laut yang disebabkan cuaca, saat ini Ditjen Perhubungan Laut sudah meningkatkan kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

Kerja sama dengan BMKG merupakan salah satu bentuk harmonisasi antar kementerian dan lembaga untuk mewujudkan keselamatan pelayaran.

Selain dengan BMKG, sinergitas dengan pemangku kepentingan /stakeholder lainnya juga dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Laut.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga diharapkan akan mendukung sinergitas antarstakeholder, dimana pertukaran data dan informasi antar stakeholder dapat dilakukan dengan cepat melalui sistem teknologi informasi yang dimiliki masing-masing pihak. 

“Informasi memegang peranan yang penting dan strategis dalam menjaga keselamatan pelayaran’ imbuh Hengki. 

Senada dengan Direktur Kenavigasian,   Gubernur Jateng yang diwakili Plt. Kepala Dinas Perhubungan   Propinsi Jawa Tengah, Enggar Budi Anggoro, dan Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas, M Tohir bahwa keselamatan pelayaran adalah harga mati, dan harus menjadi budaya bagi masyarakat khususnya masyarakat Jateng. 

"Apalagi sebentar lagi kita bersama akan menghadapi  kegiatan pada masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, sehingga sinergi semua instansi terkait sangat diperlukan khususnya dalam menjamin keselamatan dan keamanan transportasi laut terutama di Wilayah Jawa Tengah", kata Enggar Budi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Distrik Navigasi Kelas II Semarang, Dian Nurdiana melaporkan pelaksanaan Rembug Kawruh dihadiri para peserta dari stakeholder terkait dan unsur maritim keselamatan pelayaran di wilayah dengan jumlah kurang lebih sebanyak 200 peserta.

Menurut Dian, dalam rangka mendukung terwujudnya keamanan dan keselamatan pelayaran khususnya di Perairan Jawa Tengah, Distrik Navigasi Kelas II Semarang memiliki tugas melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengadaan, dan pengawasan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran ( SBNP ), Telekomunikasi Pelayaran, serta kegiatan Pengamatan Laut, Survei Hidrografi, Pemantauan Alur dan Perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

Saat ini, Distrik Navigasi Kelas II Semarang memiliki Sarana Telekomunikasi Pelayaran berupa Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) yang salah satunya fungsinya adalah menyampaikan Informasi Keselamatan Pelayaran /Marine Safety Information (MSI) kepada kapal-kapal di wilayah kerjanya. Selain Sarana Telekomunikasi Pelayaran, Distrik Navigasi Kelas II Semarang juga memiliki Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), Peralatan Pengamatan Laut dan  Kapal Negara Kenavigasian yang handal untuk menunjang tugas menjaga keselamatan pelayaran di wilayah kerjanya.

Terkait dengan hal ini, Dian berharap agar melalui kegiatan Rembug Kawruh ini seluruh pihak dapat bersama-sama berdiskusi, menyampaikan saran dan pendapatnya demi terciptanya sinergitas antar stakeholder untuk transportasi laut yang aman dan selamat dalam menunjang perekonomian di Jateng. (omy)