Untuk Terbangkan Anjing Kesayangan dari Bandara Ngurah Rai, Warga Australia Sewa Pesawat Pribadi

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 09/Des/2021 06:44 WIB


David Daynes dan Munchkin saat ini tinggal di Selandia Baru dan sudah hidup terpisah dari Natasha Corbin yang berada di Queensland, Australia.(Supplied: Natasha Corbin)

Demi bisa kembali bersama anjingnya, seorang perempuan Australia asal Sunshine Coast di negara bagian Queensland rela menyewa pesawat untuk menerbangkannya daei Bandara Ngurah Rai, Bali.

Baca Juga:
Garuda-Ditjen Imigrasi Resmikan Layanan Jalur Khusus Keimigrasian di Bandara Soetta dan Ngurah Rai

Sudah enam tahun, Natasha Corbin mencoba membawa masuk anjing kesayangannya bernama Munchkin ke Australia.

Munchkin pernah jadi anjing jalanan di Bali dan ditemukan oleh Natasha bersama tunangannya, David Daynes, saat mereka tinggal di Bali.

Baca Juga:
Uang Rp 5 Juta Dicuri di Bagasi Super Air Jet

"Saat kita di Bali, pasangan saya bikin satu aturan. Karena saya sangat suka anjing, saya tidak boleh berinteraksi dengan anjing apa pun," kata Natasha.

"Saya abaikan semua anjing sebisa mungkin, tapi anjing ini, Munchkin, anak anjing yang sangat kecil, ikut kita kemana-mana dan entah bagaimana dia jadi ada di dekat vila kita."

Baca Juga:
Pesawat Qantas Layani Penerbangan Repatriasi Ratusan Warga Australia dari Bali

A medium sized black and white dog wearing a christmas hat Natasha sedang berusaha untuk bisa berkumpul kembali dengan Munchkin sebelum hari Natal.(Supplied: Natasha Corbin)

Untuk bisa membawa Munchkin ke Australia, Natasha bahkan rela untuk pindah dan tinggal sementara di Selandia Baru.

Ia mengatakan dari pertimbangannya soal aturan karantina hewan peliharaan, lebih mudah baginya untuk membawa anjing dari Selandia Baru ke Australia, ketimbang membawanya dari Indonesia ke Australia.

Karenanya, pasangan tersebut memilih pindah dari Bali ke Selandia Baru dengan membawa Munchkin, dua tahun lalu.

Tapi dalam lima bulan terakhir Natasha sudah kembali ke Australia dan berpisah dengan pasangan dan anjing kesayangannya.

Untuk bisa berkumpul kembali sebelum hari Natal, Natasha memutuskan untuk menyewa pesawat pribadi dengan menjual kursi yang kosong bagi warga lain yang ingin terbang. Dengan cara ini ia juga bisa meringankan biayanya.

Menyewa pesawat pribadi di Australia tidaklah murah, harganya bisa mencapai AU$40.000 hingga AU$45.000, atau lebih dari Rp400 juta.

Ia meminta tolong warga di Sunshine Coast untuk bisa menemukan siapa yang mau terbang dari Selandia Baru dan membeli kursi kosong.

Natasha sudah bertemu dengan 11 orang di Selandia Baru lewat Zoom untuk mencari tahu siapa diantara yang bisa pergi ke Brisbane, ibu kota Queensland, dalam waktu segera.

black and white puppy looking at cameraNatasha dan David menemukan Munchkin sekitar enam tahun lalu saat mereka tinggal di Bali.(Supplied: Natasha Corbin)

"Pokoknya siapa pun yang bisa pergi, karena saya mau menyewa pesawat minggu depan," ujarnya.

"Saya tidak tahu jika kita bisa membawa tujuh orang karena ada pembatasan beban penumpang, jadi mungkin saat ini kita hanya bisa menyediakan kursi untuk lima orang."

Mencoba membawa pulang Munchkin dari Indonesia ke Australia tidaklah mudah bagi pasangan tersebut.

Selain masih sedang berusaha untuk mendatangkannya lewat Selandia Baru, Munchkin juga pernah tinggal di empat rumah berbeda di Singapura.

Belum lagi ada masalah kesehatan yang membuat perjalanan Munchkin sempat dibatasi, setelah ia digigit kutu saat transit di Singapura.

Munchkin juga pernah gagal saat tes kesehatan, sebagai salah satu syarat masuk ke Australia. Tapi pekan lalu izin masuknya sudah didapatkan setelah dinyatakan ia tidak menular.

Sumber: abc.net.au.