Cadas! Angkasa Pura Gaspol Metaverse Airport: Ada Avatar Direksi Saat Rapat, Lampaui Ramalan Bill Gates

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 01/Feb/2022 05:32 WIB


TANGERANG (BeritaTrans.com) - Manajemen PT Angkasa Pura II gaspol membangun airport metaverse yang merupakan tahap lanjutan dari revolusi berplatform digital di operator bandara tersebut.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin memberitahu publik tentang progres dalam metaverse tersebut melalui postingan di Facebook dan Instagram.

Baca Juga:
Bandara Banyuwangi Mulai Layani Penerbangan Umrah 22 Februari

Dia mempertontonkan cuplikan rapat direksi dalam digital metaverse. Kerennya lagi, sosok direksi saat rapat horizon workroom Rapim Q1/2022 itu ditransformasikan menjadi avatar.

Progres itu memperpanjang bukti PT Angkasa Pura II tidak hanya comply terhadap regulasi, tetapi juga adaptif terhadap perubahan model bisnis potensial, terutama berbasis digital. Operator ini juga barada dalam mainstream perusahaan-perusahaan besar dunia yang memasuki metaverse.

Baca Juga:
Bandara Banyuwang Segera Layani Penerbangan Jamaah Umrah

Awaluddin menjadi kesatria, yang meyakinkan publik bahwa metaverse airport tidak mandeg pada horison imajinasi, bukan pula fatamorgana, tetapi dapat dihidupkan melalui artifical intelligence dan augmented reality sebagai bagian dari kisah zaman, yang menuntut perubahan dalam model bisnis sehingga tidak terhempas dan musnah.

Pada sisi lain, lompatan model bisnis tersebut juga menjadi tontonan asyik tentang sosok Angkasa Pura II, yang tetap tangguh dan kaya inovasi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Bandara Banyuwangi Diganjar Sebagai Bandara Ramah Lingkungan

Capaian dalam metaverse PT Angkasa Pura II itu, BeritaTrans.com dan Aksi.id mencatat melampaui dari ramalan Pendiri Microsoft Bill Gates, yang memperkirakan  dunia digital Metaverse dalam tiga tahun ke depan. Metaverse akan berkembang dan digunakan banyak karyawan kantoran.

Menurut Gates, seperti dikutip cnnindonesia.com, aktivitas rapat kantor di dunia virtual Metaverse tidak lama lagi akan terjadi. Ini situasi yang akan sangat menguntungkan bagi karyawan yang melakukan kerja jarak jauh.

Prediksi tersebut tertulis dalam blog Bill Gates yang secara garis besar membahas optimisme 2022 seraya mengulas kesulitan pada 2021. Dalam tulisan tersebut Gates tak hanya membahas Metaverse, ia juga membahas misinformasi covid-19 dan kapal kontainer yang terjebak di Terusan Suez.

Aktivitas di Metaverse akan dilakukan secara 3D dengan menggunakan avatar digital. Untuk melakukan aktivitas 3D di Metaverse, Bill Gates mengatakan bahwa pengguna memerlukan Headset dan kacamata virtual reality (VR).

Seperti diketahui metaverse adalah versi canggih dari internet, dimana orang akan merasakan berada di dalam dunia virtual. Ketika dunia virtual dan dunia fisik akan menyatu. Tapi, membangun Metaverse sangat sulit. Butuh waktu, juga upaya yang besar.

Dan kuncinya ini: Metaverse tidak akan bisa diciptakan oleh satu entitas saja. Artinya, nantinya kita akan menemukan banyak sekali Metaverse yang berbeda-beda.

Dan sekarang, semua dimulai dari nol. Perusahaan kecil dan perusahaan besar mulai dari garis start yang sama.

Sulitnya membangun Metaverse karena kompleksitasnya. Seperti membangun dunia virtual sendiri. Di dalamnya harus ada konten, teknologi yang memudahkan orang untuk masuk ke dalamnya, ada game, ada item-item virtual, dan masih banyak lagi.

Mengapa perusahaan tertarik untuk membangun Metaverse? Karena sangat menjanjikan. Metaverse bisa menjadi platform baru dan sangat besar untuk mendapatkan cuan.

Dan waktunya sudah pas. Harus dimulai sekarang juga. Faktor lainnya, karena beberapa perusahaan sudah menguasai fundamental, brand, dan teknologi untuk membangun Metaverse.

Mulai dari Roblox, Google, hingga Facebook. Nah, berikut adalah beberapa perusahaan yang sedang membangun Metaverse:

1. Google

 CEO Google Sundar Pichai mendefinisikan Metaverse sebagai evolusi komputasi dengan cara yang imersif menggunakan realitas bertambah (augmented reality). Google sudah punya fundamental untuk membuat Metaverse lewat produk Google Glass. Pada November 2021, mereka juga mengembakan perangkat VR dan AR baru lewat Project Starline.

2. Facebook (Meta)

Facebook adalah pemicu dari fokus dunia ke Metaverse. Mereka mengganti nama jadi Meta, dan sudah mengenalkan versi awal dari Metaverse yang disebut Horizon World. Dalam jangka panjang, mereka sudah menyiapkan berbagai tekonologi untuk jadi perusahaan paling advance di Meta. Mulai dari VR Messaging, Project Cambria (headset VR), serta Horizon Marketplace (tempat orang bertransaksi digital di Metaverse). CEO Mark Zuckerberg sudah menyebut pentingnya Non-Fungible Tokens (NFT), aset kripto, hingga blockchains di Metaverse. Bahkan, mereka juga menyiapkan token project Libra.

3. Microsoft

 Langkah Microsoft masuk ke Metaverse adalah membuat platform bagi penggunanya untuk bisa rapat virtual di dunia Meta.

Pada 2022, mereka bersiap mengenalkan Mesh for Teams. Nantinya, pekerja bisa rapat, melakukan presentasi, dan mengobrol di Meta dalam bentuk avatar tanpa perlu lagi ke kantor.

4. Binance

Binance menjadi salah satu fondasi Metaverse karena pentingnya mata uang kripto dan blockchain. Metaverse butuh platform untuk memproses transaksi finansial di dalamnya dan Binance berupaya menyediakan infrastruktur terkait. Contohnya, Binance NFT Marketplace menjadi tempat bagi orang untuk saling memperdagangkan virtual asset NFT dari berbagai blockchain.

5. Epic Games

Dengan 350 juta pemain terdaftar , Fortnite menjadi salah satu platform Metaverse yang sangat matang. Epic Games berencana untuk mengembangkan Fortnite ke platform lebih besar yang bisa menarik sekitar 60 juta pengguna bulanan mereka.

”Kami berencana membuat konten AR, VR, dan 3D lebih mudah di akses, serta menumbuhkan ekosistem bagi kreator,”.

6. Tencent

 Tencent punya dua modal untuk masuk ke Metaverse. Yakni platform WeChat dan Tencent QQ. Tencent QQ sudah memiliki gaming, e-commerce, musik, film, dan voice chat di platform mereka. Adapun WeChat memiliki sistem pembayaran mobile.

Lewat keterangannya, Tencent menjelaskan pentingnya infrastruktur gaming yang mereka miliki untuk membuat Metaverse. Saat ini pun tim Tencent sudah mulai membangun platform Metaverse mereka sendiri.