Turkish Airline Ramaikan Penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Layani Rute Istanbul-Bali

  • Oleh : Naomy

Rabu, 30/Mar/2022 13:51 WIB
Pesawat Turkish Airline tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali Pesawat Turkish Airline tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali menambah rute penerbangan internasional reguler dengan beroperasinya penerbangan rute Istanbul-Bali pp melalui maskapai Turkish Airlines. 

Penerbangan TK66 yang berangkat dari Bandara Istanbul tersebut mendarat di runway Bandara I Gusti Ngurah Rai Selasa (29/3/2022) malam pukul 19.41 WITA setelah menempuh perjalanan selama hampir 12 jam. 

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

"Penerbangan yang menggunakan pesawat tipe Boeing 787-900 Dreamliner tersebut tiba di Bali dengan mengangkut 288 penumpang, serta kembali mengudara untuk melayani rute Bali-Istanbul melalui penerbangan dengan nomor TK67 di hari yang sama pada pukul 21.35 WITA dengan mengangkut 208 penumpang," jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, Rabu (30/3/2022).

Berdasarkan jadwal, penerbangan ini akan beroperasi tiga kali dalam seminggu, yaitu 
Selasa, Kamis, dan Ahad.

Baca Juga:
Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

Sebelumnya, Turkish Airlines mengoperasikan rute ini sejak Juli 2019, serta sempat menghentikan operasinya pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020. 

"Setelah Senin kemarin Bandara Ngurah Rai melayani kembali penerbangan internasional reguler rute Kuala Lumpur-Bali pp, pada Selasa malam rute internasional yang beroperasi di bandara ini kembali bertambah. Kami menyambut hal ini dengan sangat antusias," urainya. 

Baca Juga:
InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang selama Angkutan Lebaran

Pertama, karena semakin banyak rute internasional yang terhubung dengan Bali. Kedua, karena okupansi dari penerbangan perdana Turkish Airlines TK66 hampir mencapai 96% dari total kapasitas kursi penumpang pesawat.

Untuk rute Bali-Istanbul, tingkat keterisian pesawat pun juga cukup tinggi, yaitu 70%. 

"Tentunya hal ini merupakan awal yang sangat baik, mengingat animo, kepercayaan diri, dan antusiasme pengguna jasa yang semakin membaik. PT Angkasa Pura I selaku operator Bandara Ngurah Rai yang merupakan salah satu entry point untuk penerbangan internasional, bersama dengan stakeholder lain berkomitmen terus menjaga kepercayaan pengguna jasa transportasi udara, sehingga akan semakin menarik minat warga masyarakat internasional untuk kembali datang ke Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya," lanjutnya.

Dengan tambahan rute ini, kini Bandara Ngurah Rai melayani tujuh rute internasional reguler, yaitu Singapura, Melbourne, Sydney, Tokyo, Kuala Lumpur, Doha, dan Istanbul. 

Maskapai Turkish Airlines pun menjadi maskapai kesepuluh yang melayani rute penerbangan internasional reguler dari dan menuju Bali, bergabung dengan Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, JetStar Asia, Scoot, KLM, JetStar Airways, AirAsia, dan Qatar Airways.

Sejak kembali beroperasinya rute penerbangan internasional reguler di Bandara Ngurah Rai pada 3 Februari 2022 silam, hingga kemarin, tercatat sebanyak 28.623 penumpang dan 289 pergerakan pesawat udara keluar masuk Bali, dengan rincian 18.126 penumpang dan 148 pergerakan pesawat datang, dan 10.497 penumpang dan 141 pergerakan pesawat berangkat meninggalkan Bali.

Dengan tambahan penerbangan ini, kini Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani rata-rata harian 520 penumpang dan lima pergerakan pesawat per hari. 

"Untuk periode musim panas atau summer period, kami telah menerima daftar rencana penerbangan rute internasional reguler yang telah terbit izin rutenya, serta maskapai-maskapai yang kini tengah dalam proses pengaktifan kembali rute penerbangan melalui Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan. Cukup banyak jumlahnya," imbuh dia. 

Pihaknya optimistis rute penerbangan internasional reguler yang dilayani akan terus bertambah. 

"Kami menyambut hal ini dengan antusias, karena tentunya hal ini akan membawa angin segar terhadap pariwisata dan akan mendorong pemulihan kembali ekonomi," tutup Faik. (omy)