Gelar Padat Karya di Disnav Cilacap, Ditjen Hubla Libatkan 150 Warga

  • Oleh : Naomy

Kamis, 31/Mar/2022 17:53 WIB
Padat Karya di Cilacap Padat Karya di Cilacap


CILACAP (BeritaTrans.com) - Ditengah penurunan jumlah kasus akibat Pandemi Covid 19, kondisi perekonomian masyarakat masih memerlukan berbagai upaya agar dapat segera semakin membaik. 

Guna membantu mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat yang terkena dampak Pandemi Covid-19, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia terus menggelar kegiatan Program Padat Karya dengan melibatkan masyarakat di sekitar wilayah kerja masing-masing. 

Baca Juga:
Gelar Padat Karya di Instalasi SROP Pemancar Disnav Cilacap, Kemenhub Libatkan Ratusan Warga Sekitar

Melalui UPT Distrik Navigasi (Disnav) Cilacap, Jawa Tengah kembali di gelar kegiatan Program  Padat Karya di Instalasi Bengkel Kenavigasian Disnav Cilacap selama tiga hari mulai 31 Maret 2022. 

Kegiatan ini dibuka Anggota Komisi V DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VIII, Hj. Novita Wijayanti, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga:
Kemenhub Libatkan 50 Warga Ikuti Padat Karya Disnav Cilacap di Gunung Kidul

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala KSOP Cilacap Capt. Putgana, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap,  Perwakilan Kantor KSOP Cilacap, GM Pelindo III Cabang Cilacap, serta para Pejabat dan Stakeholders terkait di Kabupaten Cilacap. 

Kepala Kantor Disnav Cilacap, Suyadi mengatakan, kegiatan padat karya kali ini merupakan kegiatan padat karya tahap pertama tahun 2022. 

Baca Juga:
Disnav Cilacap Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi

Padat karya kali ini dilakukan di tiga tempat yaitu di Instalasi Bengkel Kenavigasian, Menara Suar Baron-Gunung Kidul dan Instalasi SROP Pemancar. 

Pelaksanaan padat karya di Instalasi Bengkel Kenavigasian melibatkan sebanyak 50 warga yang berasal dari masyarakat sekitar Pelabuhan terutama Kelurahan Tambakreja Cilacap. 

“Beberapa kegiatan Padat Karya yang dilaksanakan hari ini antara lain pemeliharaan lingkungan Instalasi Bengkel Kenavigasian, Instalasi SROP Pemancar dan fasilitas penunjangnya. Adapun jenis pekerjaannya meliputi  seperti pembersihan lingkungan, pengecatan, pavingisasi, dan rabat benton," tutur Suyadi. 

Sedangkan kegiatan padat karya di tempat kedua yaitu Menara Suar Baron-Gunung Kidul direncanakan Juli 2022. 

Pekerjaan meliputi pengecatan pagar, pengecatan rumah jaga petugas menara suar, pembersihan lingkungan dan perawatan jalan menuju lokasi menara. 

"Masyarakat yang terlibat sebanyak 50 orang yang mana juga berasal dari warga sekitar menara suar," ujar Suyadi. 

Adapun kegiatan padat karya yang ketiga akan diselenggarakan Oktober 2022. Jenis pekerjaannya meliputi pengecatan gedung SROP pemancar, pembersihan lingkungan, perbaikan saluran, dan pemasangan paving. 

"Masyarakat yang terlibat pada padat karya di SROP adalah sebanyak 100 orang," katanya. 

Selain itu, menurut Suyadi meskipun di wilayah Kabupaten Cilacap saat ini  pandemi Covid-19  sudah cukup menurun, namun pihaknya tetap menegaskan agar seluruh peserta Padat Karya kali ini tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Suyadi juga mengatakan pelaksanaan kegiatan Program Padat Karya bersumber dari dana APBN dengan swakelola,  bertujuan untuk menghadirkan negara ke tengah-tengah masyarakat, sehingga tercipta soliditas dan sinergi dalam upaya menciptakan kesejahteraan bersama, khususnya bagi masyarakat sekitar. 

Dalam pelaksanaannya, program Padat Karya dilaksanakan secara berkelompok, mengutamakan tenaga kerja yang direkrut dari masyarakat sekitar, serta mempertimbangkan dan memprioritaskan tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian khusus, tidak bekerja dalam waktu yang lama, dan mempertimbangkan juga masyarakat yang memerlukan pekerjaan guna menyambung kelangsungan perekonomian akibat dari Pandemi Covid-19. 

“Selain itu, kegiatan Padat Karya ini dilaksanakan dengan menggunakan peralatan yang sederhana, mengutamakan penggunaan material atau bahan baku lokal dan Upah kerja diberikan secara langsung kepada masyarakat yang terlibat kegiatan tersebut sesuai UMR Kab. Cilacap” kata Suyadi. 

Lebih jauh Suyadi mengatakan, kegiatan Program Padat karya ini menjadi salah satu program prioritas nasional tahun 2021.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 96 tahun 2015 sebagai perubahan atas Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Begitu juga Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 70 tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di lingkungan Kementerian Perhubungan, maka dilakukan upaya percepatan pelaksanaan program padat karya di lingkungan Kemenhub sebagai wujud peran serta dalam membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Apalagi saat ini kondisi masyarakat masih dalam kondisi pandemi covid-19 sehingga sesuai dengan arahan Presiden yang telah mengintruksikan kabinetnya untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan bagi masyarakat yang terdampak pandemi tersebut,” ujarnya. 

Dia berharap, agar melalui kegiatan Padat Karya seperti ini diharapkan dapat dilaksanakan berkelanjutan dan berkontribusi dalam mengurangi pengangguran dan dapat membantu masyarakat miskin memperoleh pekerjaan dan penghasilan. 

“Kami berharap program Padat Karya ini dapat berlanjut ke depan dan bermanfaat bagi masyarakat yang berada di sekitar Pelabuhan Cilacap terutama dilingkungan Disnav Cilacap,” ujarnya. 

Sementara itu,  Anggota Komisi V DPR Dapil Provinsi Jawa Tengah VIII Hj. Novita Wijayanti, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada segenap jajaran Disnav Cilacap atas pelaksanaan program Padat Karya ini. 

“Kami dari Komisi V DPR Dapil Provinsi Jawa Tengah VIII sangat mengapresiasi kegiatan Program Padat Karya karena manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang terdampak oleh Covid-19," ujar Novita. 

Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah pentingnya koordinasi  dan sinergi semua Instansi terkait di Pelabuhan Cilacap, terutama dalam mendukung terciptanya keamanan dan keselamatan pelayaran. 

"Penting juga bagaimana APBN dan CSR perusahaan bisa banyak diserap oleh kegiatan-kegiatan padat karya di seluruh Indonesia untuk membantu ketahanan ekonomi masyarakat pascapandemi," katanya. 

Novita berkesempatan menyerahkan peralatan kerja secara simbolis pelaksanaan padat karya kepada peserta padat karya. (omy)