Mobil Tertabrak Kereta Api di Asahan, Ayah dan Anak Tewas

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 19/Agu/2022 10:42 WIB
Foto: Tangkapan layar mobil korban yang ringsek usai tertabrak kereta api. (Istimewa) Foto: Tangkapan layar mobil korban yang ringsek usai tertabrak kereta api. (Istimewa)

KISARAN (BeritaTrans.com) - Seorang ayah dan anaknya tewas tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Sei Halim Hasak Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (18/8/2022) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Telah terjadi tabrakan antara kereta api penumpang dari arah Rantauprapat tujuan Medan di lokasi perlintasan tanpa palang pintu tepatnya di Jalan Cokelat, Dusun IV Desa Sei Alim Hassak," kata Kanit Gakkum, Iptu Muhammad Rony dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga:
KA Pandalungan Tertabrak Mobil di Pasuruan, KAI Imbau Masyarakat Agar Tingkatkan Disiplin Berlalu Lintas

Dua orang yang berada di dalam mobil tersebut meninggal dunia setelah sebelumnya sempat di bawa ke Rumah Sakit Haji Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran.

Kedua korban itu diketahui bernama Hadi Subroto (40) dan anak perempuannya bernama Cleo Arobah (7) warga desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan. Saat kejadian diketahui korban sehabis menjemput anaknya pulang dari sekolah.

Baca Juga:
Viral, Kakek 61 Tahun Sebrangi Rel Tertabrak KA di Sragen

"Berdasarkan keterangan saksi di lokasi saat melintas di tengah perlintasan rel mobil korban mengalami mati mesin hingga tertabrak oleh kereta api penumpang dari arah Rantauprapat menuju Medan," kata Rony.

Tabrakan tak terhindarkan mengakibatkan mobil Toyota Avanza BK 1340 VV yang ditumpangi korban ringsek dan rusak berat setelah terseret hingga belasan meter di lokasi kejadian dan nyaris menghantam rumah warga di lokasi.

Baca Juga:
Truk Air Mineral Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Resmi Tak Terjaga

Menurut keterangan salah seorang warga, Juni menyebutkan salah satu penyebab korban tidak mengetahui datangnya kereta api karena tak ada palang peringatan.

Warga menyebut biasanya ada relawan atau warga sekitar yang memberikan peringatan di lokasi perlintasan tersebut. Mereka berharap kondisi ini bisa menjadi perhatian dari pihak Kereta Api karena jalan tersebut cukup ramai dilintasi warga.

"Maunya segera dipasang palang perlintasan atau ada petugasnya di tempatnya supaya jangan ada korban lagi," terangnya.(fh/sumber:detik)