Ahli Ungkap Desain Kapal Wisata Titanic Jauh dari Laik dan Sangat Berbahaya

  • Oleh : Fahmi

Senin, 17/Jul/2023 15:17 WIB
Kapal Wisata Titanic OceanGate/Dok. Tangkapan Layar Laman Instagram Kapal Wisata Titanic OceanGate/Dok. Tangkapan Layar Laman Instagram

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Desain kapal Titan yang meledak pada Ahad, 18 Juni 2023 di Samudara Atlantik, dianggap tidak laik oleh para ahli kapal dan kelautan, sehingga menyebabkan tewasnya lima penumpang, termasuk CEO-nya sendiri, Stockton Rush.

Kapal itu memiliki kabin berbentuk silinder yang lebih luas dan terbuat dari serat karbon.

Baca Juga:
Kisah Violet Jessop, Pramugari Kapal yang Selamat dari Kapal Titanic

Kabin itu berbeda dengan kabin berbentuk bola yang digunakan oleh kebanyakan kapal selam.

Bentuk bola merupakan "bentuk yang sempurna" karena tekanan air diberikan secara merata di semua area, kata Chris Roman, seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Oseanografi Universitas Rhode Island. 

Baca Juga:
Kapal Selam Penjelajah Bangkai Titanic Berpenumpang 5 Orang Hilang

Panjang 22 kaki (panjang 6,7 meter), berat 23.000 pon (10.432 kilogram) membuat volume internal Titan lebih besar yang berarti Titan mengalami lebih banyak tekanan eksternal.

Memperpanjang ruang kabin dalam kapal selam meningkatkan beban tekanan di bagian tengah yang meningkatkan beban kelelahan dan delaminasi, kata Jasper Graham-Jones, seorang profesor teknik mesin dan kelautan di University of Plymout, Inggris.

Baca Juga:
Kapal yang Ingatkan Titanic Tentang Gunung Es Ditemukan Setelah 104 Tahun

Selain itu, lambung Titan setebal 5 inci (12,7 cm) telah mengalami tekanan berulang selama sekitar dua lusin penyelaman sebelumnya, kata Graham-Jones.

Setiap perjalanan akan membuat retakan kecil pada struktur.

“Ini mungkin kecil dan tidak terdeteksi, tetapi akan segera menjadi kritis dan menghasilkan keretakan yang cepat dan tidak terkendali,” katanya.

OceanGate juga diperingatkan bahwa kurangnya pengawasan pihak ketiga terhadap kapal selama pengembangan dapat menimbulkan masalah keselamatan yang sangat besar.

David Lochridge, direktur operasi kelautan OceanGate saat itu, mengatakan dalam gugatan tahun 2018 bahwa pengujian dan sertifikasi perusahaan tidak memadai dan menjadikan penumpang berpotensi bahaya.

Dia menganjurkan untuk pengujian tak rusak, seperti pemindaian ultrasonik, tetapi perusahaan menolak.

Pengujian ultrasonik dapat membantu menemukan area di dalam struktur tempat komposit terlepas, kata Neal Couture, Direktur Eksekutif organisasi profesional American Society for Nondestructive Testing.

"Begitu benda ini turun dan mengalami tekanan, itu akan memengaruhi bahan-bahan itu, itu akan mempengaruhi komposit itu," kata Couture Jumat. 

The Marine Technology Society, sebuah organisasi insinyur kelautan, teknolog, pembuat kebijakan, dan pendidik, juga mengungkap keprihatinannya kepada OceanGate tentang ukuran Titan, bahan konstruksi, dan fakta bahwa prototipe tersebut tidak diperiksa oleh pihak ketiga.(fhm)