Dibikin Pakai Busa, Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Pangkas Waktu 1 Jam

  • Oleh : Fahmi

Senin, 14/Agu/2023 10:30 WIB
Jalan Tol Indralaya-Prabumulih. (Foto: dok. Hutama Karya) Jalan Tol Indralaya-Prabumulih. (Foto: dok. Hutama Karya)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu Jalan Tol Indralaya-Prabumulih bakal segera beroperasi.

Pembangunan jalan tol yang sudah dilakukan sejak 2019 itu sudah selesai, kini jalan tol itu hanya menunggu waktu peresmiannya saja.

Baca Juga:
Mulai Berbayar, Cek Tarif Tol Indralaya-Prabumulih di Sini!

Secara keseluruhan, jalan tol yang dirancang dengan kecepatan 100 km/jam ini dilengkapi dengan 2 simpang susun, 18 jembatan, serta bangunan pendukung jalan tol yaitu 2 rest area. Jalan tol tersebut digarap oleh BUMN PT Hutama Karya.

"Tol Indralaya - Prabumulih sebentar lagi akan beroperasi nih #InfraBuddies! Ayo siapa yang udah gak sabar banget buat nyobain tol ini setelah liat manfaat dan fakta-fakta menariknya," tulis Hutama Karya dalam Instagram resmi perusahaan @hutamakarya.

Baca Juga:
Tol Indralaya-Prabumulih Resmi Bertarif Rp 85.000

Tol ini juga telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada bulan Juli lalu.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 872/KPTS/M/2023 pada akhir Juli lalu, Jalan Tol Indralaya-Prabumulih dinyatakan sudah siap untuk dioperasikan dalam waktu dekat.

Baca Juga:
Tol Indralaya-Prabumulih Segera Bertarif Mulai Rp 85.000

Hutama Karya mengungkapkan ada 5 kelebihan jalan tol ini, yaitu sebagai berikut:

• Memiliki panjang 64,5 km yang mempersingkat waktu tempuh Palembang-Prabumulih menjadi hanya 1 jam saja

• Mempersingkat waktu tempuh dari Prabumulih ke Bandara Mahmud Badaruddin II Palembang

• Menggunakan inovasi teknologi Geofoam (busa konstruksinya (pada oprit jembatan atau material balok dengan beban ringan untuk menanggulangi lapisan tanah yang labil

• Menggunakan treatment PVD dan preloading untuk mempercepat pengurasan air dalam tanah

• Menerapkan digitalisasi konstruksi BIM dan ERP

 


(Fhm)