SPJM dan MASA, Diskusikan Upaya Pengembangan Bisnis Asean dan Green Port Pelindo

  • Oleh : Ahmad

Minggu, 27/Agu/2023 11:33 WIB
foto:istimewa/SPJM/Pelindo foto:istimewa/SPJM/Pelindo

JAKARTA (BeritaTrans.com) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo diwakili Subholdingnya, PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) menerima kunjungan Malaysian Shipowner Association (MASA) di Ruang Bandar Jaya B Gedung PT Pelindo (Persero) Lantai 7.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh 20 orang delegasi yang dipimpin Mohammed Safwan Bin Othman, Chairman MASA. 5 orang perwakilan Pelindo Group menerima, yang mana salah satunya adalah Direktur Utama SPJM Prasetyadi.

Baca Juga:
Mantap, Pelindo Jasa Maritim Sediakan Bus Gratis untuk Angkut Pemudik yang Balik Ke Makassar

MASA, adalah sebuah asosiasi yang didirikan pada tahun 1976 yang terdiri dari pemilik kapal dan port operator di Malaysia, melakukan diskusi dan tukar pikiran dengan Pelindo Group tentang upaya menuju industri bisnis kapal Regional Asean yang lebih maju.

Dalam pembahasan singkat tersebut beberapa yang mengemuka adalah road map green port yang dimiliki oleh Pelindo.

Baca Juga:
Kembali Pelindo Jasa Maritim Sandarkan MS Coral Geographer di Pelabuhan Makassar

Kepada delegasi MASA, Prasetyadi menyampaikan, “Ada beberapa program jangka pendek dan menengah Pelindo khusunya SPJM antara lain pemasangan solar cell pada atap gedung, gudang dan bangunan lainya.”

Prasetyadi melanjutkan, “Kita ketahui sebagian besar peralatan di Pelabuhan yang dikelola Pelindo seperti Container Crane dan RTG sudah dikonversi dari yang menggunakan solar menjadi listrik.”

Baca Juga:
Pelindo Jasa Maritim Bekali Life Skill Bagi Penyandang Disabilitas dan Teman Tuna Rungu

Prasetyadi juga menjelaskan pihaknya menggalakkan pemanfaatan OnShore Power Supply (OPS), peralatan yang menyediakan jaringan listrik darat yang dipasang di dermaga untuk menyuplai listrik bagi kapal-kapal yang bersandar. Dengan teknologi ini, mesin bantu kapal-kapal yang bersandar energinya tidak menggunakan BBM fosil lagi namun beralih menggunakan listrik.

Disampaikan juga, saat ini OPS sudah tersedia di beberapa tempat seperti di Priok, Bali, dan Makassar. Beberapa lokasi lainnya yang ditargetkan beberapa titik tambahan tentunya OPS sangat menguntungkan bagi pemakai jasa dengan memberikan dampak efisiensi sekitar 30%.

Dalam diskusi tersebut, Prasetyadi memberi gambaran lebih lanjut untuk jangka menengah dan jangka panjang, dimana SPJM saat ini melakukan kajian terkait konversi kapal tunda yang saat ini semuanya masih menggunakan bahan bakar fosil. Ke depan, diharapkan sumber energi yang digunakan adalah listrik.

Hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan ini adalah rencana pengembangan fasilitas LNG di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, yang saat ini masih dikaji bersama BUMN lainnya.

Delegasi MASA juga menanyakan terkait peluang pihak lain untuk menjalin kerjasama dengan Pelindo.

Prasetyadi menjawab, “Pelindo terbuka untuk bekerja sama dengan pihak lain. Pelindo punya 71 pelabuhan selain pelabuhan yang terdiri dari terminal khusus yang dipercayakan untuk dikelola oleh Pelindo.”

Praseyadi mengatakan bahwa Pelindo tentunya membuka peluang dimana beberapa aspek dapat dikerjasamakan dengan Pelindo.(ahmad)