Sumber Pendapatan Operasional Kereta Cepat Whoosh 2023, Nilainya Capai Segini!

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 19/Janu/2024 08:16 WIB
Kereta Api Cepat Whoosh.(Ist) Kereta Api Cepat Whoosh.(Ist)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC mengungkap sumber pendapatan perusahaan selama tiga bulanan Kereta Cepat Whoosh beroperasi secara komersial. 

General Manager Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan salah satu sumber pendapatan adalah penjualan tiket atau farebox.

Baca Juga:
Gempa Garut Magnitudo 6,5, KCIC Pastikan Operasional Whoosh Tetap Normal

Sejak beroperasi berbayar pada 17 Oktober 2023 hingga akhir 2023, PT KCIC menjual sebanyak 1.220.000 tiket dengan okupansi rata-rata sekitar 75 persen di hari biasa. Sementara untuk akhir pekan bisa mencapai diatas 80 persen. 

“Volume penumpang saat ini masih stabil dengan okupansi di atas 50 persen,” ujar Eva dinukil BeritaTrans.com dari Tempo, pada Rabu (10/1/2024).

Baca Juga:
Belum Layani Penumpang, Stasiun Whoosh Karawang Punya Peran untuk Pastikan Kelancaran Perjalanan

Sementara untuk pendapatan non-farebox, kata Eva, manajemen terus memaksimalkan pemanfaatan area komersial. Hingga saat ini terdapat sekitar 75 tenant permanen yang bekerja sama untuk di area stasiun dan 160 usaha mikro kecil menengah atau UMKM untuk area kuliner yang tersebar di Stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar. 

Lainnya pihak PT KCIC juga terus melakukan kerja sama dengan para operator transportasi untuk terus meningkatkan integrasi antarmoda. “Sehingga seluruh masyarakat dapat dimudahkan pada saat akan menuju Stasiun Kereta Cepat dan sebaliknya,” tutur dia.

Baca Juga:
Kecepatan Whoosh Dibatasi Gegara Hujan Lebat, Perjalanan Terlambat

Eva tidak membeberkan angka pendapatan yang diraih perusahaan sepanjang tiga bulanan beroperasi pada 2023. Namun, dikutip BeritaTrans.com dari Tempo, menurut sumber, yang mengetahui operasional Kereta Cepat Whoosh mengungkap pendapatan yang dihasilkan oleh whoosh.

Hingga kuartal keempat 2023, kata sumber tersebut, PT KCIC secara keseluruhan memproyeksikan pendapatan perusahaan dengan nilai Rp 106,76 triliun. Lebih rinci, pendapatan itu terbagi ke dalam pendapatan lain senilai Rp 3,44 triliun, lalu pendapatan farebox senilai Rp 66,025 triliun, dan pendapatan non-farebox senilai Rp 37,29 triliun.

Namun, dalam laporan laba rugi, sumber yang sama mengatakan bahwa pendapatan farebox nilainya hanya mencapai Rp 212,8 miliar dan pendapatan non-farebox nilainya Rp 37,28 miliar. Untuk rincian pendapatan non-farebox berasal dari retail Rp 21,8 miliar; advertising Rp 18,8 miliar; naming rights Rp 36 miliar; parkir Rp 10,2 miliar; ride hailing Rp 1,1 miliar; dan lain-lain Rp 2,7 miliar. (fhm)