Angkasa Pura II Tetap Fokus Pelayanan, Kelancaran, Keselamatan dan Keamanan 20 Bandara di Operasi Angkutan Lebaran

  • Oleh : Naomy

Rabu, 20/Mar/2024 10:01 WIB
Salah satu Bandara kelolaan Angkasa Pura II Salah satu Bandara kelolaan Angkasa Pura II


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II menyiapkan rencana operasi di 20 bandara untuk melayani perjalanan pemudik pada masa angkutan lebaran yang direncanakan selama 16 hari yakni mulai 3 April hingga 18 April 2024.

Pada masa angkutan lebaran (angleb) 2024, jumlah penumpang pesawat secara kumulatif di 20 bandara AP II diproyeksikan mencapai 4,36 juta orang atau meningkat 12% dibandingkan dengan realisasi pada masa angleb 2023 sebanyak 3,89 juta orang. 

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

Proyeksi jumlah penumpang pada 2024 ini juga sudah melampaui 9% dari angkutan lebaran 2019 saat belum ada pandemi yaitu 3,99 juta orang.

Sementara itu khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, pergerakan penumpang pada angleb 2024 diperkirakan mencapai 2,58 juta orang atau naik 7% dibandingkan dengan 2023. 

Baca Juga:
Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro mengatakan, persiapan sudah dilakukan di seluruh bandara AP II dalam menyambut angkutan lebaran. 

“Bandara-bandara AP II telah memiliki rencana operasi dalam menyambut angkutan lebaran 2024. Aspek keamanan, kelancaran, keselamatan dan pelayanan menjadi prioritas kami untuk menghadirkan Mudik Ceria Penuh Makna,” tutur Cin, Rabu (20/3/2024). 

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Menurutnya, salah satu rencana operasi adalah penyesuaian jam operasi di sejumlah bandara. 

“Beberapa bandara akan ditambah jam operasinya untuk mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan. Kami akan berkoordinasi dengan maskapai dan regulator terkait penambahan jam operasi ini,” urainya. 

Di samping itu, AP II juga menetapkan standar waktu layanan pada passenger touchpoint atau titik interaksi penumpang di bandara. 

Misalnya, pada titik security check point (SCP) untuk pemeriksaan barang bawaan dan SCP untuk pemeriksaan penumpang, ditetapkan waktu tunggu kurang dari tujuh menit dan waktu proses kurang dari tiga menit. 

Personel dan fasilitas

Cin menambahkan, pada angkutan lebaran 2024, seluruh bandara AP II total menyiagakan 9.416 orang personel terdiri dari personel Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), Apron Movement Control (AMC), Aviation Security, BKO TNI dan Polri, Facility Care, Customer Service, Digital Service dan lain sebagainya. 

Sementara itu seluruh fasilitas pun dipastikan siap, seperti fasilitas sisi udara antara lain runway, garbarata, visual docking guidance system (VDGS). 

Lalu fasilitas keamanan seperti walkthrough metal detector (WMTD), body scanner, x-ray dan CCTV. Kemudian juga fasilitas Airprot Rescue and Fire Fighting (ARFF) yaitu armada kendaraan utama dan kendaraan pendukung untuk keadaan darurat.

Cin menuturkan, bandara-bandara AP II juga telah melakukan uji stres (stress test) terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, serta inspeksi keselamatan (ramp check) di terminal penumpang maupun sisi udara.

“Di seluruh terminal penumpang pesawat di bandara juga dioperasikan Terminal Operation Center (TOC) sebagai pusat pengendali terminal. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta disiapkan Airport Operation Control Center (AOCC) yang dilengkapi peralatan modern sebagai wadah kolaborasi seluruh stakeholder di bandara,” tambahnya. 

Bandara Soekarno-Hatta juga dilengkapi Land Transport Control Center (LTCC) sebagai pusat pengendali layanan transportasi darat, dan juga Airport Infrastructure Control Center (AICC) guna memonitor infrastruktur vital. 

AP II saat ini mengelola 20 bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung).

Selanjutnya, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga). (omy)