Gubernur Babel Minta Ditjen Hubla Tetapkan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Batu

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 02/Des/2020 11:21 WIB
Gubenur Erzaldi sampaikan kepada Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut, Hengki Angkasawan dalam Focus Group Discussion Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Batu (foto:istimewa/kompas.com) Gubenur Erzaldi sampaikan kepada Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut, Hengki Angkasawan dalam Focus Group Discussion Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Batu (foto:istimewa/kompas.com)

BABEL (BeritaTrans.com) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ( Babel), Erzaldi Rosman meminta Direkrorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut untuk tidak terlambat memutus atau menetapkan alur pelayaran laut Pelabuhan Tanjung Batu.

 
Hal itu Gubenur Erzaldi sampaikan kepada Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut, Hengki Angkasawan dalam Focus Group Discussion Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Batu, Kabupaten Belitung di Hotel BW Suite, Belitung, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga:
Rehabilitasi Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida Dianggarkan Tahun 2025

 “Dalam diskusi tadi, saya menyampaikan agar, penetapan alur pelayaran jangan sampai terlambat. Karena, strategis apa pun pelayaran Babel, tanpa ada ketetapan alur pelayaran yang pasti maka, akan membuat bingung pengguna,” ungkapnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima. 

Sebagai informasi, alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari kapal di laut, sungai, atau danau. 

Baca Juga:
Ribuan Peserta Arus Balik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Tinggalkan Semarang ke Jakarta

Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. 

Dengan adanya ketetapan alur membuat para pengguna dapat mengeksplorasi daerah letak strategis yang dimiliki Babel. Salah satu yang berkaitan dengan alur pelayaran adalah letak pelabuhan. Erzaldi menjelaskan bahwa peletakan pelabuhan yang tepat akan memengaruhi efisiensi pengiriman barang sehingga berdampak terhadap harga barang. 

Baca Juga:
Sesditjen Hubla Tinjau Pelabuhan Muara Angke

Selain itu, kata dia, kejelasan alur pelayaran tidak hanya akan menarik kapal domestik, namun juga kapal-kapal internasional.  “Kalau sudah ditetapkan, kapal-kapal luar negeri tersebut akan melihat potensi yang dimiliki lokasi tersebut. Kalau keunggulan dan letak strategis Babel tidak kita manfaatkan dengan baik dan benar, masyarakat juga yang rugi,” ungkapnya. 

Maka dari, kata dia, apabila alur pelayaran sudah ditetapkan, maka Pemprov Babel akan mengundang para user atau pengguna untuk menginformasikan perihal alur pelayaran yang dapat dimanfaatkan. Penatapan alur pelayaran ini sangat penting, sebagai acuan yang harus diikuti oleh semua pengguna alur tersebut. Hingga saat ini, baru terdapat 4 pelabuhan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.(amt/kompas.com)