Sopir Bus NPM Jakarta-Padang Jalur Lintas Tengah: Banyak Jalan Rusak dan Atap Rumah Warga Sampai ke Badan Jalan

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 05/Janu/2021 16:01 WIB
Delirman 42 tahun, pengemudi bus PO NPM Padang-Jakarta. Delirman 42 tahun, pengemudi bus PO NPM Padang-Jakarta.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Menempuh perjalanan antarpropinsi selama dua hari dua malam, sopir bus ini harus waspada pada kondisi jalan yang sempit dan berlubang.

Dia adalah Delirman 42 tahun, pengemudi bus PO NPM (Naikilah Perusahaan Minang) jurusan Jakarta-Padang.a

Baca Juga:
Mbak Wiwit Sopir Bus PO MTI, Baru Kerja 5 Hari Gajinya Fantastis

Jlan lintas, yang selalu dilaluinya seperti kawasan Sumatera Selatan, dia menuturkan ada yang rusak, berlubang dan sempit dan berbahaya baginya dan pengendara lain.

"Jalan daerah Palembang itu, ada yang kecil, berlubang dan beramnya tinggi-tinggi. Ekstrem bener, ekstra hati-hati lewat situ," ungkap Delirman di terminal Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/1/2021).

Baca Juga:
Ramai Pemudik, Tiket Bus Beberapa PO di Terminal Bekasi Sudah Habis

Melewati jalur, yang disebut lintas tengah dia mengatakan, "Kecamatannya kita tempuh daerah Lahat, Simpang Meo, Tebing Tinggi." Kawasan tersebutlah, yang menurutnya para sopir bus harus berhati-hati.

Terlebih lagi banyak rumah warga, yang atapnya condong ke jalan.

Baca Juga:
Harga Tiket Bus AKAP Alami Kenaikan Jelang Libur Panjang

"Atap rumah kadang dekat sama jalan. Kita hati-hati bener di situ. Ini melebihi tiang listrik, ada semeter," kata bapak dua orang anak ini.

Kawasan tersebut diungkapkan Delirman bahwa pemilik kendaraan di sana juga kerap memarkirkan mobil atau motor di badan jalan sehingga semakin menghambat laju bus.

"Banyak mobil parkir di pinggir jalan. Mau enggak mau kita tahan-tahan terus kalau ada selisih mobil gitu," tambahnya

"Lewat Batu Raja itu sudahlah jalannya kecil," tambahnya.

Untuk jalur yang kecil, dia menggambarkan ukuran jalan tersebut adalah sekitar tiga meter setengah, yang harus dilalui dua kendaran dari dua arah yang berlawanan.

Tanjakan tikungan Sitinjau Lauik yang terkenal sangat ekstrem diungkapkan Deliman tidak masalah karena itu masih bisa dilewati dengan syarat kondisi kendaraan harus prima termasuk rem dan tenaga.

Dari pantauan BeritaTrans.com pada beberapa video yuotube bus mania yang menayangkan perjalanan NPM kelas bisnis melalui jalar yang disebutkan Deliman, memanglah sangat sempit dan terlihat jalan banyak yang berlubang.

Dia meminta pemerintah harus memperhatikan dan memperbaiki jalan tersebut, agar kendaraan berbadanlebar bisa nyaman untuk melewati jalur tersebut.

Mengendari mobil ukuran besar diungkapkan warga Sungai Limau, Padang Pariaman sudah mencoba berbagai macam kendaraan termasuk menjadi sopit truk hingga bus pariwisata.

Bus yang dikendarai Delirman bertipe bisnis class dengan jumlah tempat duduk sebanyak 40, tersedia toilet dan selimut. Adapum harga tiket Jakarta-Padang adalah Rp350 ribu. (Fahmi)