Capt. Ruud Van Pangemanan Pilot Rezeki Anak Soleh, Shalat Sebelum Terbangkan Pesawat Lion Air

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 11/Feb/2021 11:28 WIB
Capt. Ruud Van Pangemanan sedang salat di hotel sebelum pergi terbangkan pesawat Lion Air. Foto: Youtube Captain Ruud Van Pangemanan Capt. Ruud Van Pangemanan sedang salat di hotel sebelum pergi terbangkan pesawat Lion Air. Foto: Youtube Captain Ruud Van Pangemanan

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Namanya Ruud Van Pangemanan. Pria asli Indonesia namun berambut bule tersebut merupakan pilot pesawat Lion Air.

Ada yang amat menarik dengan sosok ini. Di akun youtube-nya dia memvideokan momen saat di hotel hingga kerja di kokoit pesawat Boeing 737-800.

Baca Juga:
Perjuangan Eva Claire Piloti Boeing 747

Mantan pilot Boeing747-400 Eagle Express Airline tersebut memperlihatkan sedang berada Hotel Ibis, Pontianak, Kalimantan Barat. Dengan berkostum pilot, Ruud tampak sedang salat. 

Belum diketahui apakah salat dhuha atau salat sebelum safar (bepergian). Setelah salat dan meninggalkan hotel, dia naik mobil bersama kru kabin.

Baca Juga:
Dukung Penerbangan Bebas Emisi, Sekolah Pilot ini Ajarkan Terbangkan Pesawat Listrik

Lalu dia pergi  ke pesawat Boeing 737-800, yang parkir di Bandara Supadio, bandara kelolaan PT Angkasa Pura II. 

Dalam video, yang juga mempertontonkan aksinya di kokpit, Ruud memberi judul menggelitik di Youtube: "Flight to Batam and Medan, Rezeki Pilot Soleh cuaca selalu bagus."

Baca Juga:
Menggiurkan, Intip Gaji Miliaran Pilot Private Jet di Dunia

Video, yang diupload pada Rabu (10/2/2021), itu telah ditonton 27.000 kali.

Ibunda Selalu Ingatkan Salat

Tentang salat, ternyata ibunda Ruud sering mengingatkan Ruud untuk tidak pernah meninggalkan kewajiban itu.

Di akun Instagramnya, Ruud memposting foto dengan teks pesan ibundanya tentang salat.

Terbang di Jalur Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Dalam video Youtube lainnya, Ruud menerbangi jalur jatuhnya Boeing 737-500 beberapa jam setelah peristiwa naas tersebut meski dengan rute sedikit bergeser dari jatuhnya pesawat tersebut.

Melalui vlognya, Captain Ruud menyatakan penerbangan dengan jurusan yang sama, Cengkareng-Pontianak itu hanya dilakukan beberapa saat setelah SJ-182 jatuh.

“Tadi sudah saya praktikkan dengan speed yang 220 (knots) itu, Saya climbing (menanjak) dengan cepat supaya sampai pada ketinggian di atas 15.000 kaki sesuai permintaan tower (pengatur jalur penerbangan),” kata Ruud yang dikutip Selasa 12 Januari 2021.

Ruud juga mengaku tower atau menara di Bandara Soekarno-Hatta memberikan kepadanya rute yang menghindari TKP jatuhnya SJ-182, tetapi tetap di jalur yang sama untuk menempuh perjalanan dari Cengkareng ke Bandara Supadio di Pontianak.

Saat itu cuaca tetap tidak bisa diprediksi dan cenderung berawan. Saat mencapai ketinggian 11.000 kaki, pesawat yang dipiloti Ruud terus mendaki tanpa ada hambatan hingga mencapai 15.000 kaki hingga berhasil mendarat di Bandara Supadio. (awe).