Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Naik bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) memang masih menjadi pilihan sebagian orang untuk bepergian. Naik bus saat ini masih menjadi pilihan ekonomis namun nyaman untuk pergi ke luar kota.
Perjalanan ke luar kota yang panjang, penumpang tentunya tetap harus waspada dengan barang bawaannya. Tidak jarang aksi pencopetan juga terjadi di dalam bus AKAP.
Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang
Namun ada kode-kode yang diberikan pengemudi dan kru bus AKAP jika dilihat ada komplotan pencopet yang ikut naik bus. Anggota Forum Bismania Dimas Raditya mengatakan, kode ini dilakukan agar penumpang tetap waspada.
“Jadi ketika ada komplotan pencopet, kode yang dilakukan pengemudi dan kru antara gaya menyetirnya dibuat kasar atau volume musik yang dibuat kencang,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari
Dimas mengatakan, dengan gaya mengemudi yang kasar tadi, lalu volume musik yang keras, membuat penumpang tidak nyaman. Sehingga dengan begitu, penumpang tidak bisa beristirahat.
“Penumpang jadi enggak nyaman, jadi siaga terus,” kata Dimas.
Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya
Bila penumpang terus siaga, tentu saja ruang gerak pencopet jadi lebih sempit. Dengan begitu, jika sudah mengetahui kode-kode ini, penumpang bisa lebih siaga mengamankan barang bawaannya.(amt/sumber:kompas.com)