BEKASI (BeritaTrans.com) - Kecelakaan maut melibatkan truk dengan sekawanan remaja yang melakukan aksi cegat atau setop truk terjadi di sebuah jalan di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (11/7/2021) siang.

Kecelakaan itu menyebabkan seorang remaja mengalami luka berat seusai tertabrak hingga terlindas ban depan dan belakang truk.

Baca Juga:
Jalan Tol PSN Ruas Pekanbaru-Rengat Sepanjang 206 KM Sudah Mulai Konstruksi

Sedangkan satu korban lain atau temannya dikabarkan meninggal dunia.

Seorang lagi hanya mengalami luka ringan.

Baca Juga:
Mobil Grand Max Tabrak Truk di Tol Cipali, 1 Tewas

Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, sekumpulan remaja itu tengah melakukan aksi cegat truk untuk konten media sosial.

Dalam video yang beredar, tiga remaja itu berdiri di tengah jalan.

Baca Juga:
Pembangunan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Capai 51 Persen Lebih, Ini Detail Progresnya

Seakan tak takut dengan truk, mereka masih terdiam di tengah jalan hinggs truk mulai mendekat.

Mereka hendak menghentikan laju truk dalam aksinya melakukan cegat atau setop truk.

Tak disangka, sopir truk tak menghentikan lajunya.

Truk itu tetap bablas dan menabrak para remaja itu.

Dari data kepolisian setempat, korban yang terlindas (dalam video tampak menggunakan topi) berinisal R dan berumur 16 tahun.

Dia mengalami luka berat dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Korban lain yang mengenakan jaket hoodie warna kuning meninggal dunia seusai tertabrak hingga kepala membentur trotoar.

Kabar tersebut diinformasikan oleh seorang warga setempat, Hilmi, kepada Tribunjateng.com melalui pesan singkat.

"Tiga (orang) yang tertabrak.

Satu terlindas yang pakai topi, satu yang hoodie kuning terlindas di bagian kaki dan membentur trotoar.

Satu lagi hoodie hitam terpental luka ringan," tulisnya.

Sebuah akun di Instagram bernama @urbancikarang juga mengabarkan bahwa satu korban meninggal dunia dalam kejadian itu.

Menurut Hilmi, lokasi tersebut sering dijadikan aksi cegat truk oleh para remaja.

"Bahkan pernah sopir truk turun mengejar anak-anak itu pakai linggis sampai kabur.

Sering tawuran juga. Abang (kakak) saya pernah bubarin tawuran juga karena memang tepat di belakang rumah orang tua lokasinya," ujarnya. (dn/sumber: Tribunnews.com)