Gunung Kerinci Kembali Erupsi Dengan Ketinggian Abu Mencapai 900 Meter

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 11/Janu/2023 10:55 WIB
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi, erupsi pada Rabu (11/1/2023) pagi dan mengeluarkan abu setinggi 900 meter. FOTO ANTARA/HO-Pos Pengamatan Gunung Kerinci) Gunung Kerinci di Provinsi Jambi, erupsi pada Rabu (11/1/2023) pagi dan mengeluarkan abu setinggi 900 meter. FOTO ANTARA/HO-Pos Pengamatan Gunung Kerinci)

Jambi (Beritatrans.com) - Gunung Kerinci di Provinsi Jambi kembali mengalami erupsi pada hari Rabu (11 Januari 2023) pukul 05.46 WIB dengan ketinggian abu mencapai 900 meter.

" Iya, pagi ini erupsi Gunung Kerinci lagi, ini menjadi erupsi dengan abu tertinggi sepanjang kejadian erupsi sejak beberapa bulan lalu," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci Irwan Safwan.

Baca Juga:
699 Jiwa Masih Bertahan di Pengungsian Pascaerupsi Gunung Semeru

Irwan menjelaskan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur, yakni ke Kerinci dan Solok Selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 8 menit 20 detik.

Saat ini gunung tertinggi di Sumatera tersebut masih berada pada status level dua atau waspada. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunung di dalam radius tiga km dari kawah aktif.

Baca Juga:
Status Gunung Anak Krakatau Naik ke Level III, BMKG: Waspada Potensi Tsunami

"Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan," ujar Irwan Safwan.

Kepala BPBD Kerinci Darifus mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan petugas pemantauan gunung api Kerinci.

Baca Juga:
Kota Cirebon Kirim Bantuan untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Sejauh ini, pihaknya menghimbau untuk masyarakat sekitar untuk selalu siap siaga, dalam hal ini jika nanti abu erupsi masih dengan arah angin menuju pemukiman penduduk maka diharapkan masyarakat menggunakan masker.

"Tentu masyarakat harus siap siaga mendengarkan informasi dari Pemerintah Kabupaten, Camat hingga Kepala Desa ," ujar Darifus.

Darifus mengatakan, jika melihat laporan dari petugas pemantau gunung yang menyebutkan arah abu menuju timur laut itu berarti sebagian ada mengarah pada rumah penduduk dan sebagian besar ke lahan perkebunan atau hutan. (sof/Sumber:Antaranews.com)