BPTJ Festival 2024, Ajak Masyarakat Gunakan Transportasi Umum

  • Oleh : Naomy

Minggu, 10/Mar/2024 17:14 WIB
Festival BPTJ 2024 Festival BPTJ 2024

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sosialisasi penggunaanya transportasi umum dalam kegiatan sehari-hari melalui BPTJ Festival di Bundaran HI, Ahad (10/3/2024).

Baca Juga:
BPTJ Gelar Rapat Persiapan Operasi Angleb 2024 di Wilayah Jabodetabek

Dalam kesempatan itu juga untukserta menjaring masukan dan dukungan dari masyarakat, dan berbagai stakeholder seperti operator angkutan umum penyedia layanan angkutan umum massal, dan pengembang kawasan permukiman. 

Kegiatan dengan tema TEPAT: Transportasi Efektif Penghubung Antarmoda Terpadu dihadiri sekitar 350 orang. 

Baca Juga:
Bersama BPTJ, Komisi V DPR Tinjau Kesiapan Angleb di Terminal Baranangsiang & Poris Plawad

Kegiatan ini dibuka dengan jalan sehat bersama para peserta dan tamu undangan dengan rute Bundaran HI menuju Sarinah, kemudian kembali lagi menuju lokasi acara di kawasan Bundaran HI. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan senam bersama yang diikuti seluruh peserta bersama dengan masyarakat yang turut hadir di kawasan Car Free Day sekitar Bundaran HI.

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

Pada talkshow yang menjadi inti acara BPTJ Festival 2024 ini menghadirkan Sekretaris BPTJ Marta Hardisarwono, Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi, Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna, serta Aktor Dito Darmawan dengan dipandu DR. Devie Rahmawati sebagai moderator. 

Talkshow yang dikemas non formal ini mengangkat isu mengenai transportasi perkotaan yang terintegrasi, nyaman dan aman di Jabodetabek. 

Membuka talkshow tersebut Sekretaris BPTJ Marta Hardisarwono menuturkan, saat ini BPTJ tengah melakukan percepatan untuk menurunkan tingkat kemacetan dengan mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk melakukan shifting dari kendaraan pribadi (roda 4 dan roda 2) menggunakan transportasi umum massal.

“Perlu kami sampaikan jumlah pergerakan orang di Jabodetabek saat ini menunjukkan data sebesar sebesar 88 juta orang per hari, dengan sekian banyak pergerakan/hari jika terlalu mengandalkan kendaraan pribadi sudah barang tentu menimbulkan permasalahan kemacetan. 

Untuk saat ini BPTJ terus mengembangkan layanan Angkutan Jalan Jabodetabek Residence Connexion (JRC) yang bergerak dari kawasan permukiman agar semakin banyak masyarakat shifting dari kendaraan pribadi (roda 4 dan roda 2). 

"Seperti yang kemarin baru kami luncurkan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK),” ungkap Marta.

Talkshow tersebut berlangsung interaktif dan mendapat antusiasme berupa sejumlah pertanyaan, saran, dan masukkan dari masyarakat sekitar yang hadir berkaitan dengan kehadiran angkutan umum pengumpan yang aman, nyaman, dan terintegrasi di kawasan penyangga ibu kota. 

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi mengatakan, pihaknya telah mempunyai program untuk menarik minat masyarakat agar beralih menggunakan angkutan umum, yaitu BISKITA.

BPTJ saat ini telah memiliki layanan BISKITA di Kota Bogor dan Bekasi yang memiliki perbedaan dari sisi layanan. 

Karena mengedepankan keamanan, kenyamanan dan keselamatan, terutama jaminan kepastian waktu. 

"Insya Allah beberapa waktu ke depan kami juga akan menghadirkan layanan ini di Kota Depok dan Kabupaten Bogor," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Pengamat Transportasi Yayat Supriatna menyebut kenyamanan Prasarana Transportasi umum juga tak kalah penting untuk mengajak masyarakat, terutama kaum milenial.

“Perhatikan sarana maupun prasarananya. Kalau kita mengkampanyekan naik angkutan umum ini ke anak-anak milenial maka sarana maupun prasarananya harus aman, nyaman, dan modern," ungkap dia. 

Misalnya beberapa shelter dan stasiun sekarang sudah ada cafenya, kemudian sebagian moda transportasi juga sudah nyaman dan ada AC-nya. 

Kalau angkutannya nyaman dan ber-AC kita bisa tidur saat dengan nyaman jika kena macet, itulah yang gak mungkin bisa kita lakukan kalau naik kendaraan pribadi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan dr. Nida Rohmawati, MPH, serta perwakilan dari operator JR Connexion dan BISKITA Trans Pakuan serta Trans Bekasi Patriot. (omy)