Animo masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai alat transportasi terus meningkat. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Balai Kereta Api Daerah Sulawesi Selatan untuk melengkapi fasilitas dan layanan prioritas baik di stasiun maupun dalam gerbong kereta.
Pasca-peresmian kereta api Sulawesi Selatan oleh Presiden Joko Widodo, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespons usulan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto soal jalur di Kota Makassar menggunakan konsep elevated atau melayang.
Jauh sebelumnya pada 20 tahun lalu, tepatnya tahun 2003 dimulai Studi Kelayakan Jalan Kereta Api Lintas Makassar – Parepare oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Direktorat Jenderal Perkeretaapian terbentuk tahun 2005). Kemudian tahun 2012 dilakukan Studi Penetapan Trase Pembangunan Jalan Kereta Api Lintas Makassar – Parepare oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman bersyukur Pengoperasian Prasarana dan Sarana Perkeretaapian Makassar-Parepare segmen Barru-Pangkep–Maros resmi diluncurkan.
Selain untuk mendukung mobilitas pergerakan manusia, jalur KA Makassar – Parepare juga akan mendukung kelancaran distribusi logistik karena melewati beberapa pelabuhan dan kawasan industri semen yang ada di Sulsel.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan proyek strategis nasional Kereta Api Makassar-Parepare segmen I pada akhir Oktober nanti. Kereta api itu menghubungkan Stasiun Barru hingga Stasiun Marros sepanjang 71 kilometer.